Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Perhubungan dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menilai terbitnya master key pemberantasan perjudian online bukan dari sisi teknis. Lalu apa kunci utama memberantas judi online?
Menurut Meutya, langkah pemberantasan perjudian online yang paling penting adalah pencegahan dan edukasi. Ia menegaskan, pemberantasan perjudian online bukan hanya soal teknologi atau komitmen perbaikan sistem.
Karena pada akhirnya perjuangan sebenarnya adalah pencegahan, ujarnya dalam wawancara khusus dengan CNN Indonesia, Kamis (14/11).
Untuk itu, ia mengungkapkan peran ibu dan agama sangat penting untuk membantu pemerintah mengatasi permasalahan tersebut. Sebab, kelompok tersebut bisa langsung menyasar individu-individu yang terhambat privasinya.
“Tetapi dunia maya masih sangat privat. Makanya kami bertemu ibu-ibu karena saya merasa yang bisa membantu saya hanyalah ibu-ibu,” imbuhnya.
Politisi Partai Golkar itu mengisyaratkan, teknologi saja tidak cukup untuk menekan perilaku perjudian online.
Karena pada akhirnya teknologi tidak bisa melarang seseorang untuk bermain game online karena kesenjangan teknologi akan selalu ada.
“Tidak ada teknologi yang bisa melarang atau menghalangi orang untuk bermain. Kalau soal teknologi, selalu ada celah, selalu ada celah,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya pendekatan yang bertujuan untuk memahami masyarakat tentang bahaya perjudian online. Ia juga mengingatkan masyarakat akan risiko serius yang ditimbulkan oleh perjudian online, termasuk laporan tragis kekerasan dan bunuh diri akibat kecanduan.
Jadi yang utama adalah pemahaman, kata Meutya.
“Dan sepertinya setiap hari kita mendapat kabar buruk terkait game online, bunuh diri, luka bakar, penikaman, apa saja,” tambahnya.
Meutya berharap melalui upaya preventif yang berbasis edukasi dan kerja sama, masyarakat semakin sadar akan bahaya perjudian online dan bersedia mendukung pemerintah dalam melawan fenomena tersebut.
Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi banyak orang bahwa kita harus berjuang bersama-sama, kata Meutya.
(wnu/dmi)