Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Presiden Gibran Rakaboming akan bertindak sebagai Penjabat Presiden (Plt), sedangkan Presiden Prabowo Subianto sedang melakukan kunjungan resmi ke luar negeri.
Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Presiden No. 31 Tahun 2024 yang ditandatangani Prabowo pada 8 November 2024. Gibran akan menjabat selama 16 hari, yakni 8-23 November.
“Menugasi Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas sehari-hari Presiden sesuai dengan peraturan perundang-undangan selama kunjungan kenegaraan Presiden, kunjungan resmi, dan kunjungan kerja ke Republik Rakyat Tiongkok, Amerika Serikat, Peru, Brasil, dan Republik Rakyat Tiongkok.” Inggris. Tanggal 8 sampai dengan 23 November 2024 atau sampai dengan tanggal kepulangan ke Indonesia,” bunyi perintah pertama Perpres tersebut, dikutip Sabtu (11 September).
Gibran, seperti halnya presiden, mempunyai kekuasaan untuk menentukan kebijakan baru. Namun, dia wajib berkonsultasi dengan Prabow sebelum mengeluarkan kebijakan tersebut.
Setibanya di Indonesia, Prabowo kembali menjabat sebagai presiden. Sementara itu, Jibran wajib melaporkan pelaksanaan tugasnya selama masih menjabat di PPP. presiden
Dalam Keputusan Presiden tersebut disebutkan bahwa tugas presiden berakhir setelah kembali ke tanah air, dan wakil presiden segera melaporkan kepada presiden mengenai pelaksanaan tugas tersebut.
Sebelumnya, Presiden Prabowo mengunjungi lima negara yakni China, Amerika Serikat, Peru, Brazil, dan Inggris selama kurang lebih dua minggu.
Kunjungannya ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Inggris mendapat undangan dari para kepala negara. Sedangkan kunjungan ke Peru dalam rangka menghadiri pertemuan APEC dan mengunjungi Brazil dalam rangka pertemuan G20.
Prabowo menyerahkan pemerintahan kepada Wakil Presiden Gibran Rockabuming. Prabowo mengatakan, undangan ke RI ini membuktikan bahwa Indonesia disegani dan mempunyai posisi strategis di mata dunia.
“Dianggap Indonesia harus diundang dan mengadakan pertemuan bilateral dan multilateral. Membahas isu-isu yang sangat penting bagi situasi, tidak hanya bagi perekonomian, tetapi juga bagi lingkungan geopolitik yang konfliktual. Penuh,” kata Prabhu beberapa waktu yang lalu. (tfq/asr)