Jakarta, CNN Indonesia –
Kelompok milisi Houthi Yaman menyatakan pihaknya melakukan serangan ke kawasan Beit Shemesh di Israel tengah dengan rudal balistik pada Senin pagi (11/11) waktu setempat.
Serangan ini dilakukan Houthi sehari setelah serangan lain di salah satu provinsi di Yaman, Provinsi Amran.
Amerika Serikat dan Inggris diduga menjadi pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun mereka menolak berkomentar.
Kelompok Houthi mengatakan serangan itu ditujukan ke salah satu pangkalan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), pangkalan Nahal Sorek.
Seperti diberitakan Times of Israel, pangkalan militer ini terletak di tengah-tengah antara Yerusalem dan Tel Aviv.
Pangkalan Nahal Sorek merupakan pusat amunisi tentara Israel. Pangkalan tersebut digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memperbaiki, dan memasok senjata, mulai dari peluru sederhana hingga rudal canggih untuk militer Zionis.
Militer Israel mengaku berhasil menembak jatuh beberapa roket yang ditembakkan Houthi sebelum mencapai sasarannya.
Menurut Departemen Pemadam Kebakaran Yerusalem, pecahan roket yang ditembakkan tentara Israel menyebabkan kebakaran di daerah Beit Shemesh.
“Selain operasi pemadaman kebakaran, petugas pemadam kebakaran melakukan analisis tambahan di daerah tersebut (daerah Beit Shemesh) untuk mengecualikan kemungkinan kebakaran lebih lanjut dan kerusakan akibat puing-puing rudal/pencegat,” kata Departemen Pemadam Kebakaran Yerusalem.
Serangan ini merupakan serangan kedua Houthi terhadap Israel dalam beberapa hari terakhir.
Kelompok Houthi sebelumnya telah melakukan serangan rudal balistik ke pangkalan udara Nevatim di Israel selatan pada Jumat (8/11) pekan lalu.
Namun menurut informasi IDF, serangan itu berhasil digagalkan. IDF telah berhasil mencegat beberapa rudal yang ditembakkan oleh Houthi dengan sistem pertahanan udara Iron Dome miliknya.
Selama setahun terakhir, Houthi sering melakukan serangan terhadap Israel. Serangan tersebut dilakukan dengan dalih membantu Hamas yang terus menyerang Israel hingga saat ini.
(gas/DNA)