Jakarta, CNN Indonesia –
Tiga jajak pendapat Pilgub Jakarta 2024 baru-baru ini menunjukkan dua pasangan calon, Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno, saling mengungguli.
Sementara itu, pasangan nomor tunggal Dharma Pongrekun dan Kun Wardana tertinggal jauh. Suara mereka seringkali lebih sedikit dibandingkan jumlah responden yang belum memilih LSI
Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengejutkan publik karena menunjukkan keunggulan Promono-Rano. Elektabilitas pasangan calon PDIP mencapai 41,6 persen
Sedangkan RK-Suswono yang dipimpin Komite Koordinasi Indonesia Maju (KIM) memperoleh suara 37,4 persen. Pasangan Dharma-Kun memiliki elektabilitas sebesar 6,6 persen
“Saat ini margin of error jajak pendapat ini 2,9, jadi secara statistik kita belum tahu siapa yang unggul. Jadi secara statistik, Promono dan Ridwan Kamil sama-sama kuat,” kata CEO LSI Jayadi Hanan, Rabu (10/10).
Survei dilakukan pada 10-17 Oktober dengan jumlah responden sebanyak 1.200 responden. Pemilihan sampel dilakukan secara multistage random sampling. Margin of error pada tingkat kepercayaan 95 persen +/- 2,9 persen
Poltrack memperkirakan RK-Suswono akan menang dalam satu putaran. Elektabilitas pasangan ini mencapai 51,6 persen
Sementara elektabilitas Pramono-Rano 36,4 persen, sedangkan Dharma-kun 3,9 persen
Dalam jumpa pers online, Kamis (24/10), CEO Poltrack Hanta Yudha mengatakan, “Dari segi elektabilitas, kemungkinan besar pilkada akan berlangsung satu putaran. Meski benar angkanya yakni 51,6 persen.
Survei tersebut melibatkan 2.000 responden dalam survei yang dilakukan pada 10 hingga 16 Oktober. Margin of error pada tingkat kepercayaan 95 persen adalah +/- 2,2 persen
PPI
Riset terbaru berasal dari Parameter Politik Indonesia (PPI). Dalam survei ini terpantau keunggulan RK-Suswono dibandingkan dua pasangan lainnya.
Selektifitas RK-Suswono 47,8 persen, unggul 9,8 persen dibandingkan pasangan Pramono-Rano. Selektifitas Promono-Rano sebesar 38 persen, sedangkan Dharma-kun memiliki selektivitas 4,3 persen.
Namun PPI melihat adanya potensi perubahan status. Mereka menemukan 42,6 persen masyarakat masih belum menentukan pilihan atau mungkin masih akan mengubah pilihan.
“Pemilih mengambang sebagian besar akan memastikan pilihannya sebelum hari pemilu. Jadi apa pun bisa terjadi di bulan depan. Tergantung strategi dan agresivitas mesin kampanye ketiga pasangan calon. Kuncinya adalah akhir,” kata Adi Prayatno. CEO Parameter Politik Indonesia pada Selasa (29/10).
Parameter Politik Indonesia melakukan survei terhadap 1.200 responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 21 hingga 25 Oktober 2024. Margin of error survei ini +/- 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(dhf/DAL)