Jakarta, CNN Indonesia –
Bank berharap utang Elon Musk sebesar US$13 miliar atau US$206 juta (berdasarkan nilai tukar 15.894 yen terhadap dolar AS) akan segera terbayar setelah Boss X dipastikan menjadi anggota pemerintahan Presiden AS Donald Trump. .
“Beberapa bank Wall Street berharap dapat segera melunasi utang (Musk) sebesar $13 miliar yang digunakan untuk membeli perusahaan media sosial X,” lapor Reuters pada Sabtu, 16/16.
Beberapa bank telah memberikan pinjaman kepada Musk, termasuk Morgan Stanley dan Bank of America. Bank percaya kedekatan Elon Musk dengan Donald Trump dapat semakin meningkatkan X.
Para pemberi pinjaman disebut berencana menjual obligasi X pada akhir tahun 2022. Namun, mereka diperkirakan akan mengalami kerugian hingga 20 persen dari nilai utangnya jika mengambil keputusan nekat tersebut.
“Alih-alih bank melunasi kerugian ini, bank justru terus mengambil pinjaman (dan) X terus membayar bunga pinjaman tersebut,” ujarnya.
Musk akhirnya membeli Twitter seharga $44 miliar pada tahun 2022. Selain kantongnya sendiri, ia berutang kepada bank sekitar $13 miliar.
Dukungan perbankan ini mencakup Morgan Stanley, Bank of America, Bank of Japan Mitsubishi UFJ Financial Group dan Mizuho, serta Barclays. Ada juga bank Perancis yaitu Societe Generale dan BNP Paribas.
Berdasarkan dokumen yang diserahkan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), penyertaan Morgan Stanley mencapai 3,5 miliar dolar AS. Pinjaman ini disetujui oleh X, bukan Musk sendiri.
Kini, Donald Trump telah menunjuk Elon Musk untuk memimpin Departemen Operasi Pemerintah, atau dikenal sebagai Departemen Manajemen AS. Trump akan didampingi oleh mantan calon presiden dari Partai Republik Viviek Ramaswamny.
(Minggu/Agustus)