Jakarta, CNN Indonesia —
Theo James menghadiri COP29 di Baku, Azerbaijan pada Kamis (14/11/2011) untuk meluncurkan Jaringan Aksi Iklim Pengungsi. Ia menghadiri pertemuan tersebut sebagai duta besar untuk Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat suara kelompok marginal dalam diskusi perubahan iklim. Dalam pidatonya, James menyoroti kebutuhan mendesak akan pengungsi korban perubahan iklim.
Dia berkampanye untuk mengadvokasi kelompok pengungsi untuk dimasukkan dalam kebijakan iklim. Jaringan ini menyatukan delapan aktivis pengungsi dari berbagai negara untuk menyoroti pengalaman unik mereka dan memajukan inisiatif Climate Action 146.
“Saya melihat ketidakadilan parah yang ditimbulkan oleh krisis iklim terhadap pengungsi, dan hal ini mendesak,” kata James dalam pidatonya di acara tersebut.
Namun saya juga melihat ketangguhan para korban. Para pengungsi ini mampu mencari solusi sehingga suara mereka harus didengarkan, tambahnya.
Theo James adalah Duta Besar Global untuk UNHCR. Ia merupakan aktor dan produser serial TV The Gentleman and the White Lotus dan telah mendukung kerja UNHCR sejak 2016.
James mengunjungi Yunani, Perancis, Yordania dan Mauritania untuk bertemu dengan pencari suaka dan pengungsi guna membantu meningkatkan kesadaran akan isu-isu utama yang dihadapi pengungsi.
Latar belakang James tentang isu pengungsi berasal dari kisah pribadinya; kakeknya adalah seorang pengungsi. Selain berbicara tentang isu-isu iklim, ia juga berkampanye tentang hak-hak kesehatan mental para pengungsi dan generasi muda.
Laporan ini ditulis oleh Dewi Safitri yang meliput COP29 dari Baku, Azerbaijan, dengan bantuan peneliti di EJN dan Stanley Center for Peace and Security. (Kristus)