Jakarta, CNN Indonesia —
Tentara Irak, sebuah gerakan perlawanan Islam, meluncurkan drone kedua ke arah Israel pada Rabu (13/11) pagi waktu setempat.
Perlawanan Islam mengatakan ini adalah kedua kalinya mereka menyerang Israel dengan drone.
“Kali ini menyerang sasaran-sasaran penting di wilayah utara yang diduduki,” kata para militan, seperti dikutip Al Jazeera.
Tentara mengatakan sebelumnya telah menembakkan drone ke sasaran-sasaran utama di bagian tengah zona pendudukan.
Israel, sementara itu, menyatakan pasukannya berhasil menghalau serangan yang menembus wilayahnya.
Drone itu memicu alarm di Galilea barat.
Sebelumnya pada hari itu, milisi yang didukung Iran juga melancarkan serangan di wilayah utara dan selatan Israel. Mereka mengklaim pemboman itu untuk mendukung rakyat Palestina dan Lebanon.
“[Serangan ini dilakukan] sebagai kelanjutan dari pendekatan kami untuk melawan pendudukan, untuk mendukung rakyat kami di Palestina dan Lebanon,” kata Perlawanan Islam seperti dikutip oleh media Yaman SABA.
Ini bukan pertama kalinya kelompok perlawanan Islam menyerang Israel. Pekan lalu mereka memasuki wilayah Zionis sebanyak enam kali.
“[Kami] menembakkan drone ke sasaran utama di Israel selatan,” kata milisi tersebut dalam sebuah pernyataan.
Awal bulan ini mereka juga meluncurkan drone ke Israel.
Pada saat itu, mereka mengatakan tiga serangan pesawat tak berawak menargetkan Israel selatan dan satu serangan menargetkan “target penting” di Dataran Tinggi Golan.
Serangan intens yang dilakukan milisi Irak terhadap Israel terjadi setelah pasukan Zionis menyerang Iran pada 26 Oktober.
Saat itu, Israel menyerang pangkalan militer Iran di Ilam, Khuzestan, dan Teheran. Mereka juga mengklaim bahwa serangan ini menghancurkan sistem pertahanan udara dan fasilitas rudal Iran.
Iran menyatakan bahwa mereka akan membalas serangan Israel. Beberapa sumber mengatakan mereka mungkin menggunakan milisi di Irak untuk melaksanakan rencana mereka.
Sejauh ini, belum ada informasi konkrit mengenai kapan dan skenario seperti apa yang akan digunakan Iran untuk membalas Israel.
(isa/dna)