Jakarta, CNN Indonesia —
Merangkul gerakan fesyen berkelanjutan sebenarnya tidak sulit. Hanya dengan bantuan sentuhan dekoratif sederhana, pakaian lama pun akan mendapat “kesempatan kedua” untuk bersinar.
Gaung fashion berkelanjutan sudah terdengar sejak lama. Fashion tidak lagi sekedar penampilan, ekspresi diri atau ekspresi ide, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan.
Namun, fashion berkelanjutan nampaknya seperti sebuah kemewahan yang sulit dicapai oleh masyarakat luas. Bahan tahan lama, warna natural, pakaian mewah pun tidak murah. Jadi apa yang bisa dilakukan?
Desainer Rama Douhan mengamati bahwa sentuhan dekoratif sederhana seperti sulaman dan sashiko (kain tradisional Jepang) dapat memperpanjang umur sebuah pakaian.
“Misalnya baju saya ada yang berlubang, itu baju untuk di rumah atau untuk jalan-jalan? Kalau tidak berlubang, ada cetakannya, bisa dipakai [keluar rumah]. Jakarta, Jumat ( 15/11).
Senada dengan itu, Rama juga bermitra dengan pengecer pakaian siap pakai Uniqlo untuk meluncurkan desain cetak Re-Uniqlo. Menurut Rama, kolaborasi ini menawarkan sesuatu yang menarik, yakni kreasi pakaian secara personal, sekaligus fokus pada fashion berkelanjutan.
Di sisi lain, Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia (Uniqlo) Irma Unita mengatakan, Uniqlo memang mengusung konsep “wear for a seumur hidup” yang juga berbicara tentang “umur” pakaian yang panjang.
“Fashion cepat menimbulkan masalah berupa pemborosan kok Re-Uniqlo, baju lama jangan dibuang, digantung biar hidup baru, baru dipakai lagi, semangatnya ada.” “,- kata Irma yang berbicara di acara serupa.
Kehadiran Re-Uniqlo di Senayan City meningkatkan akses pelanggan terhadap berpakaian, selain di La Piazza Kelapa Gading dan Grand Indonesia. Di sini Anda dapat “memperbaiki” atau memperbaiki pakaian yang rusak dengan cara “memperbaiki” dengan menyentuh gambar atau teks terukir dan sashiko.
Bersama Rama Dowhan, Re-Uniqlo menghadirkan cetakan yang mencerminkan Indonesia, seperti bentuk cetakan kue, logo restoran Padang, sate, dan mangkuk ayam. Kolaborasi ini hanya bisa kamu temukan di Senayan City.
Irma juga berpesan agar pelanggan membawa pakaian lamanya untuk disiapkan oleh tim Re-Uniqlo. Harganya mulai dari Rp 25k untuk “perbaikan” (tergantung kerusakannya), kemudian pencetakan mulai dari Rp 70k, dan sashiko mulai dari Rp 80k.
“Jangan beli baju baru, ambil baju lama dan jadikan terlihat baru,” imbuhnya. (selengkapnya/asr)