Jakarta, CNN Indonesia —
Minggu sore, 20 Oktober 2024, Joko Widodo dan Iriana melangkah ke bandara Ade Sumarmo, Boeolali, Jawa Tengah. Di atas pesawat Boeing B737 A7309 milik TNI AU, keduanya kembali ke tanah air dan kembali sebagai warga sipil setelah 10 tahun memimpin.
Kepulangan Jokowi dan Iriana disambut bak pahlawan oleh massa yang memenuhi jalanan Surakarta. Jokowi dan Ariana berangkat dari Bandara Adi Sumarmo menuju kediaman mereka di Somber Banjarsari dengan menggunakan Mong, kendaraan taktis produksi PT Pandad.
Salah satu warga, Samarno (40) asal Buoli, sengaja datang ke Bandara Ade Sumarmo untuk menyambut kepulangan Jokowi. Bersama keluarga, mereka menunggu sejak pukul 14.30 WIB.
“Aku mendapat kaos dari Tuan. Jokowi, saya dapat dua kaos. Saya, istri, anak, dan saya,” kata Smirna, Minggu (20/10).
Simrano rela menunggu berjam-jam tersebut karena menilai banyak kemajuan dan kemajuan yang telah dicapai Jokowi bagi Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Ia berharap kepemimpinan Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia dapat semakin membangun Indonesia.
“Mudah-mudahan dengan berlanjutnya kepemimpinan Pak Prabowo kita berharap Indonesia semakin maju, pembangunan ekonominya semakin meningkat,” ujarnya.
Smyrna dan masyarakat yang merayakannya menjadi bukti segudang prestasi yang diraih Jokowi, mulai dari infrastruktur, jaminan sosial, hingga bantuan sosial kepada masyarakat.
Hal ini sejalan dengan survei Litbang Kompas beberapa bulan lalu yang menemukan kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi mencapai puncaknya pada periode keduanya sebesar 75,6 persen. Kebanyakan orang yang senang dengan Jokowi berasal dari kalangan menengah ke bawah.
Seperti dikutip Kompas.id, Kamis (20/6): “80 persen lebih yang menyatakan puas berasal dari dua kelas terbawah. Mereka adalah kelas masyarakat yang menerima berbagai jenis bansos.”
Survei R&D Compass dilakukan pada 27 Mei hingga 2 Juni 2024. Sebanyak 1.200 responden diikutsertakan dan dipilih menggunakan metode multi-stagesystematic sampling. Margin of error survei ini sebesar +/-2,83 persen alokasi APBN dan pelaksanaan jaminan sosial
Selama 10 tahun masa jabatannya, salah satu tindakan paling radikal yang dilakukan Jokowi terhadap kelompok rentan adalah program bantuan dan perlindungan sosial yang berfokus pada pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Berbagai program yang dialokasikan dari APBN ditujukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Misalnya saja bantuan sosial. Jokowi mengalokasikan anggaran besar untuk bantuan sosial. Menurut CNBC Indonesia, pelaksanaan bansos Jokowi pada tahun 2015 hingga 2023 mencapai Rp3.319,2 triliun.
Data yang dihimpun tim riset CNBC Indonesia menunjukkan anggaran jaminan sosial di bawah kepemimpinan Jokowi meningkat dari Rp 249,7 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp 443,5 triliun pada tahun 2023. Anggaran terbesar disalurkan pada tahun 2020 yang mencapai Rp 498 triliun.
Bantuan sosial berperan penting dalam memberikan jaring pengaman dalam keadaan darurat dan telah membantu banyak masyarakat Indonesia untuk bertahan hidup, terutama di masa pandemi Covid-19.
Jika terjadi pandemi pada tahun 2020-2023, hibah sosial merupakan cara cepat untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat termiskin. Program ini juga mendukung kebutuhan dasar mereka yang kehilangan pekerjaan atau sumber pendapatan.
Sejak itu, dalam 10 tahun terakhir, pemerintahan Jokowi juga mengalokasikan Rp 225 miliar untuk Program Keluarga Harapan (PKH) yang digunakan untuk meningkatkan perekonomian sekitar 10 juta keluarga miskin setiap tahunnya. PKH dibagi menjadi empat tahap dalam satu tahun. Tahap 1 dibagi menjadi Januari-Maret, kemudian Tahap 2 dan 3 pada bulan April-Juni dan Juli-Oktober. Sedangkan tahap 4 berlangsung pada bulan Oktober hingga Desember.
Menteri Keuangan Sri Mulani Andrawati mengatakan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) dalam APBN bertujuan untuk mendukung berbagai lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat miskin hingga masyarakat menengah.
“Perlindungan sosial yang kita berikan tidak hanya kepada kelompok miskin dan rentan, tetapi juga masyarakat kelas menengah,” kata Sri Mulani dalam konferensi pers RAPBN 2025, Jumat (16/8).
Selain itu, pemerintah juga meluncurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada Rumah Tangga Penerima Manfaat (KPM) dalam bentuk Kartu Keluarga Sejahtera yang salah satunya dapat digunakan pada email berikutnya.
Jumlah yang diterima sebesar Rp 200.000 per bulan. KPM menerima penyaluran Rp 400.000 sekaligus selama dua bulan. Total ada 6 tahap penyaluran dalam satu tahun BNPT yang diberikan kepada KPM.
Begitu pula di bidang pendidikan, pemerintahan Jokowi juga terus memberikan dukungan kepada pelajar di Indonesia. Dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, kompetitif, produktif dan inovatif tidak bisa diabaikan.
Antaran News melaporkan, kurang dari 20 juta siswa menerima program Indonesia Pintar setiap tahunnya. Begitu pula dengan pelajar, sekitar 1,5 juta pelajar menerima program Bedik Mesi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Perguruan Tinggi. Jumlah tersebut juga ditambah dengan tersedianya beasiswa dari Badan Pendidikan Norwegia (LPDP) untuk pendidikan sisa 45.000 siswanya.
Pemerintah sendiri telah menggelontorkan ratusan triliun rupiah ke dalam anggaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) selama 10 tahun.
“Anggaran Kartu Indonesia Pintar sebesar 113 triliun rupiah telah digunakan untuk mendidik lebih dari 20 juta siswa setiap tahunnya dalam 10 tahun,” kata Jokowi dalam pidato kenegaraan pada HUT RI ke-79 di Gedung DPR RI (16/8).
Selain itu, upaya peningkatan kesehatan juga membuahkan hasil yang positif. Melalui serangkaian program transformasi kesehatan yang digagas Kementerian Kesehatan RI, pemerintah dapat memprioritaskan pencegahan.
Hal ini terlihat dari keberhasilan Universal Health Coverage (UHC) di Indonesia yang meningkat pesat. Sejauh ini tercatat lebih dari 273 juta atau sekitar 98,16 persen penduduk Indonesia telah mengikuti Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), dimana separuhnya telah menerima bantuan pemerintah (PBI). pekerja.
Capaian ini juga melebihi target yang ditetapkan pemerintah dalam Peraturan Presiden (Tujuan) No. 36 Tahun 2023 tentang peta jalan jaminan sosial 2023-2024 yang menetapkan target kepesertaan JKN sebesar 98 persen pada tahun 2024.
“Selama sepuluh tahun terakhir, Rp 361 triliun. Anggaran Kartu Indonesia Sehat telah digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan bagi 92 juta peserta JKN setiap tahunnya, mulai dari usia anak-anak hingga dewasa, yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Jokowi.
Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghafroon Mukti mengatakan pencapaian UHC Indonesia sebesar 98 persen merupakan bukti bahwa negara memastikan setiap orang mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai.
“Pencapaian UHC ini bukan sekedar angka statistik, namun juga merupakan wujud nyata tanggung jawab pemerintah untuk memastikan setiap orang mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat,” kata Guffrun pada acara peluncuran UHC Awards 2024 di Jakarta. 28/8.Keberlanjutan pada masa pemerintahan Prabhu-Jibran
Berbagai program pembangunan sosial di bawah pemerintahan Jokowi-Maarif Amin akan dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakaboming Raka.
Rencana tersebut tertuang dalam RUU APBN Tahun 2025 yang telah disepakati antara Badan Anggaran dan DPR Pemerintah RI yang akan disetujui hari ini dalam Rapat Umum.
Prabowo sendiri berjanji akan melanjutkan apa yang sudah dilakukan Jokowi. Bahkan di pemerintahannya sendiri, Prabowo akan memperbaiki kekurangan rencana Jokowi, “Kami akan teruskan semua program bapak-bapak. Kami akan perbaiki bahwa tidak ada pemimpin yang sempurna, biarkan saya sendiri,” kata Prabowo di Indonesia. Arena, Sinan, Jakarta, Sabtu 31 Agustus 2024.
Sebelumnya, saat kampanye presiden 2024, Gibran menyatakan akan melanjutkan program kartu bansos yang diusung Jokowi. Dari PKH, KIS hingga KIP. Gibran menegaskan, angka penerima program kesejahteraan nantinya akan disesuaikan untuk mencerminkan hal tersebut.
Gibran mengatakan, “PKH, KIS, KIP akan terus berjalan. Yang tidak mendapat bantuan, nanti akan kita update databasenya. Supaya lebih tepat sasaran, tidak ada lagi pilih kasih, agar semua mendapat manfaat.” Dikutip dari detikcom.
Hal itu diungkapkan Gibran pada Minggu (4/2) lalu di Sikarang, Jawa Barat, saat rapat akbar pemilu Partai Golkar. Rapat tersebut dihadiri oleh Direktur Eksekutif Partai Golkar (Kitum) Erlanga Harartu bersama perwakilan panitia.
(vws/ori)