Jakarta, CNN Indonesia –
Irak membantah laporan bahwa Iran menggunakan wilayahnya sebagai tempat melancarkan serangan terhadap Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Dewan Keamanan Nasional Irak menyebut tuduhan yang membenarkan serangan terhadap Irak sebagai “dalih palsu”.
Menurut New Arab, juru bicara militer Irak Yahya Rasool menekankan tekad negaranya untuk tetap netral dalam konflik regional dan mempertahankan kedaulatannya.
Rasool menegaskan kembali posisi Irak, bersikeras bahwa kepentingan negara tersebut mengharuskan Irak untuk melindungi “wilayah darat dan udaranya” dari mesin perang.
Dalam pertemuan terpisah, koalisi yang dipimpin oleh Ketua Parlemen Mahmoud al-Mashhadani menegaskan kembali komitmen Irak terhadap netralitas dan konflik regional. Anggota forum membahas pentingnya melindungi Irak dari konflik dan langkah-langkah untuk memperkuat keamanan negara.
Sementara itu, kelompok pro-Iran di Irak mengatakan mereka termasuk militan Islam yang dilaporkan terus menyerang Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel di Suriah.
Sebelumnya, sumber yang dekat dengan pejabat senior Irak dan Iran mengindikasikan bahwa Teheran merencanakan serangan balasan terhadap Israel. Namun, sumber tersebut menekankan bahwa Iran tidak terburu-buru menanggapi masalah ini, namun menerapkan “langkah tegas”.
Dalam langkah terkait, Irak telah mengajukan protes resmi ke PBB terhadap dugaan penggunaan wilayah udara Irak oleh Israel untuk menyerang Iran.
Juru bicara pemerintah Bassim Alawadi mengatakan serangan udara itu merupakan “pelanggaran mencolok” terhadap kedaulatan Irak.
(DNA/DNA)