Jakarta, CNN Indonesia —
Malaysia akan melayangkan nota protes kepada Filipina yang baru saja mengesahkan dua undang-undang terkait klaim teritorial di perairan sengketa Laut Cina Selatan (SCS).
Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Mohd Alamin mengatakan pemerintah telah mengkaji dokumen referensi terkait hukum Filipina.
Ia mengatakan, hasil peninjauan menunjukkan bahwa dokumen tersebut menyangkut tuntutan terhadap negara bagian Sabah di Malaysia.
“Hari ini kami akan mengirimkan surat protes untuk menunjukkan komitmen kami membela hak kedaulatan Sabah dan kedaulatan negara kami,” kata Mohamed kepada parlemen, Kamis (14/11), menurut Reuters.
Filipina telah mengklaim bagian timur Sabah sejak masa kolonial. Mereka memposisikan diri sebagai negara penerus Kesultanan Sulu yang tetap mempertahankan klaim pasif (passive klaim) terhadap Sabah bagian timur.
Namun pernyataan resmi mengenai hal ini jarang muncul di publik.
Kemudian pada tahun 2011, Mahkamah Agung Filipina memutuskan bahwa gugatan tersebut tidak pernah dipublikasikan.
Rencana protes Malaysia muncul setelah Filipina mengesahkan UU Zona Maritim dan UU Lentil Laut Kepulauan.
Undang-undang Zona Maritim Filipina menetapkan batasan hak maritim Filipina atau luasnya Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Dengan undang-undang ini, Manila pun mengakui sebagian besar Kepulauan Spratly sebagai bagian dari Filipina dan mengklaim bahwa 22 km dari garis pangkal kepulauan tersebut merupakan laut teritorial negara Asia Tenggara tersebut.
Kepulauan Spratly menjadi subyek sengketa antara Tiongkok, Filipina, Malaysia, Vietnam, dan Brunei Darussalam.
Sementara itu, Undang-Undang Pelayaran Kepulauan Filipina mengakui jalur laut yang dilalui kapal dan pesawat asing, seperti dilansir Rappler.
Menurut undang-undang, alur laut dibedakan sebagai berikut
1. Laut Filipina – Selat Balintang – Laut Filipina Barat.
2. Laut Sulawesi – Lintasan Sibutu – Laut Sulu – Lintasan Cuyo Timur – Selat Mindoro – Laut Filipina Barat
3. Laut Sulawesi – Selat Basilan – Laut Sulu – Selat Nasubata – Selat Balabac – Laut Filipina Barat.
Tak hanya Malaysia, China juga kesal dengan tindakan Filipina. Beijing juga menyatakan akan mengambil semua tindakan jika diperlukan.
Tiongkok juga menilai tindakan Filipina turut memperburuk situasi di Laut Cina Selatan.
(isa/dna)