Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Urusan Masyarakat (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul sempat mewanti-wanti kondisi ketergantungan bantuan publik (banso) di Indonesia.
“(Ada) ketergantungan pada penerima bansos,” kata Gus Ipul dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
“Akhir-akhir ini kita melihat rendahnya tingkat kelulusan dari risiko (kemiskinan) dan munculnya situasi merendahkan masyarakat karena senang menerima bantuan dari masyarakat,” ujarnya.
Sementara realisasi penyaluran bansos hingga November 2024 mendekati 90 persen. Bantuan yang disalurkan Kementerian Dalam Negeri mencakup program sembako dalam program keluarga harapan (PHH).
Gus Ipul mengatakan, program sembako mendapat dana Rp45,1 triliun untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Ia menyebutkan bansos yang telah diterima sebesar Rp33,6 triliun.
Lalu, PKH mencapai Rp 28,7 triliun dengan 10 juta KPM. Gus Ipul mengatakan realisasinya mencapai Rp 21,1 triliun.
“Sebentar lagi Insya Allah bulan ini penyerapannya mungkin lebih dari 90 persen,” harapnya.
Di sisi lain, Gus Ipul menyentuh tempat kerja kementeriannya untuk memberikan kesejahteraan bagi kehidupan. Hal ini diharapkan dapat berkelanjutan dan berkeadilan untuk membawa Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045.
Ia mengatakan, pengamanan ini dicapai melalui pendekatan komprehensif, termasuk PKH. Dukungan ini diharapkan dapat menjamin kesejahteraan semua orang, mulai dari lahir hingga meninggal.
Berikut rincian besaran bantuan masyarakat PKH: 1. Ibu hamil
Besarannya Rp 750 ribu untuk 3 bulan yaitu Rp 3 juta setiap tahunnya.
Lalu kalau dia punya anak 0 bulan – 11 bulan, untuk keperluan ASI saja, vitamin, pemeriksaan kesehatan, maka mendapat Rp 750.000 per bulan selama 3 bulan. Jadi, (dapat tambahan) Rp 3 juta a tahun,” jelas Gus Ipul.
Untuk kebutuhan anak kecil mulai dari penimbangan, penimbangan, vitamin dan pemeriksaan kesehatan, lanjutnya.
2. Tahun pendidikan
– Anak SD mendapat Rp 225.000 setiap tiga bulan – Siswa SMP Rp 375.000 setiap tiga bulan – Anak SMA Rp 500 ribu setiap tiga bulan3. Disabilitas dan lanjut usia
“Yang (penyandang disabilitas) dapat Rp 600.000 setiap tiga bulan. Lansia yang ada di keluarga (dapat) ribuan Rp 600 setiap tiga bulan untuk pemeriksaan kesehatan dan sebagainya,” ujarnya.
(persegi/sfr)