Jakarta, CNN Indonesia –
Topan Man-Yi yang kuat dilaporkan melemah saat bergerak menuju pulau utama Filipina, Luzon, memaksa satu juta orang mengungsi.
Reuters melaporkan, topan tersebut sedikit melemah setelah menghantam, khususnya Kota Panganiban di provinsi Catanduanes, pada Sabtu (16/11) malam, dengan kecepatan angin 185 kilometer per jam.
Menurut laporan, topan tersebut juga memasuki perairan pesisir provinsi Camarines Norte pada Minggu pagi (17 November) dan mencapai ibu kota Filipina, Manila.
“Kami dievakuasi karena setiap kali ada topan, air di sungai terdekat naik,” kata Amalia Santisas, salah satu warga yang tinggal di dekat wilayah pesisir Manila. “Kami membawa anak-anak bersama kami dan merasa takut”
Sanitas termasuk di antara satu juta orang yang dievakuasi di jalur topan, yang diperkirakan akan melintasi wilayah tersebut. Evakuasi dilakukan untuk melindungi mereka dari badai.
Sejauh ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, meskipun angin kencang topan ini merusak rumah, sekolah, dan bangunan komersial di Catanduanes.
Topan Tropis Man-Yi, yang dikenal dengan nama lokal Pepito, adalah topan keenam yang melanda Filipina dalam sebulan dan bergerak cepat menuju wilayah selatan dan tengah Luzon.
“Pepito diperkirakan melemah seperti topan sebelum mendarat untuk kedua kalinya,” kata badan cuaca negara itu, PAGASA, dalam sebuah pernyataan. “Hari ini, pelemahan signifikan akan terjadi saat siklon tropis ini melewati daratan Luzon.”
Pejabat Badan Perlindungan Sipil Provinsi Roberto Monterola mengatakan kepada radio DZBB bahwa angin melemah di kota Catanduanes, Virac. Jika tidak, hujan sudah reda dan memungkinkan sebagian pengungsi untuk kembali ke rumah.
(Reuters/Akhir)