Jakarta, CNN Indonesia –
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Dito Ariotejo pernah mengatakan, jika Bahrain tak mau mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2026, maka harus kalah dengan status “excursion” atau WO.
Begitu pula tanggapannya setelah Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) meminta Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memindahkan venue pertandingan Indonesia kontra Bahrain pada 25 Maret 2025. Menurut Ditto, Bahrain harus menerima konsekuensinya. Jenis sanksi atas ketidakpatuhan.
Dito mengatakan di Jakarta, Jumat (18/10) “Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) harus kalah. Jika Bahrain berdalih, maka kita harus memenangkan Organisasi Perdagangan Dunia.”
Di satu sisi, Dito mengatakan keamanan tim Bahrain akan terjamin selama berada di Indonesia. Ia menilai permintaan Bahrain untuk memindahkan stadion merupakan siasat untuk mendapatkan hasil positif dari pertandingan tersebut.
“Tentu saja ada jaminan keamanannya. Hanya bisa di Bahrain dan kemarin Ketua Umum PSSI bereaksi dan mengatakan keamanan terjamin di Indonesia.”
Ditto juga mengatakan, kemampuan Indonesia menjadi tuan rumah turnamen internasional seperti Piala Dunia U-17 2023 membuktikan bahwa keamanan tidak boleh dijadikan alasan.
“Kami sudah menyelenggarakan 1.723 Piala Dunia sejauh ini dan pertandingan tim nasional [di stadion] sekarang ramah keluarga. Tidak ada alasan untuk keamanan di Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, Bahrain sempat mengancam keselamatan para pemainnya setelah mengaku mendapat komentar negatif dari netizen Indonesia. Pemain Bahrain juga disebut-sebut akan mendapat ancaman pembunuhan jika datang ke Indonesia.
AFK merilis pernyataan resmi pada Jumat (18/10). AFK menyatakan akan memenuhi keinginan kedua belah pihak dan akan segera mengambil keputusan terkait hal tersebut.
(nva/nva)