Tanggerang, CNN Indonesia —
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah menyiapkan insentif di sektor otomotif untuk merespons pelemahan industri otomotif sepanjang tahun.
Menurut Agus, pemerintah telah memperingatkan agar industri otomotif tidak terus mengalami keterpurukan yang berujung pada PHK.
Agus menjelaskan, sektor otomotif sangat penting bagi pemerintah karena peranannya sangat besar, terutama terhadap PDB manufaktur. Salah satu prioritas program yang sedang dikembangkan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) adalah menyiapkan program insentif dan insentif bagi industri otomotif.
“Ini yang sedang kita bicarakan dan Insya Allah pemerintah akan mengambil keputusan mengenai program stimulus industri otomotif.” Saya belum bisa bilang berapa dan berapa besar insentifnya karena sedang dalam pembahasan, tapi Insya Allah pasti akan dipublikasikan mengingat pentingnya bagi perekonomian nasional,” kata Agus dalam sambutan pembukaannya. Pembukaan Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2024 akan digelar hari ini, Jumat (22/1) di ICE BSD, Tangerang.
Sektor otomotif menyumbang sekitar 4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) negara. Selain itu, industri lokal menyerap lebih dari 1,5 juta tenaga kerja.
Sekadar informasi, sebelumnya pemerintah telah kembali menerbitkan insentif kendaraan listrik (EV), termasuk memperluas cakupan insentif PPnBM DTP (di bawah pemerintah) bagi pelaku usaha yang mengimpor kendaraan listrik berbasis baterai berdasarkan peraturan Menteri Investasi dan Hilir/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal no. 1/2024.
Ketentuan baru ini ditandatangani Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani pada 8 November 2024, yang kemudian diundangkan pada 12 November 2024. Aturan ini menggantikan Peraturan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 6/2023.
Maka dengan adanya aturan baru tersebut, pemberian insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM DTP) atas impor kendaraan listrik ke negara-negara yang bekerja sama dengan Indonesia diperluas.
(kaleng/mikrofon)