Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Gizi Nasional akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mencatat titik-titik unit layanan dan daftar penerima makanan bergizi gratis yang dikelola oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Titik pelayanannya kita tentukan melalui AI,” kata Dadan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (31/10). Jadi, kami memahami di mana titik layanan (unit) berada.
Dadan tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai peran kecerdasan buatan. Ia hanya mengatakan bahwa AI sangat membantu dalam membantu mereka menentukan poin penerima makanan gratis.
Ditegaskannya, setiap unit layanan akan melayani 3.000 siswa sekolah.
“Di mana poin 3.000 anak (per unit layanan) jika kita menggunakan AI? Kita sudah tahu semuanya,” jelasnya.
National Institute of Nutrition menargetkan 30.000 unit layanan untuk mendukung program ini. Mereka menetapkan target untuk mengerahkan seluruh unit layanan pada tahun 2027, dengan target membangunnya menjadi 5.000 titik pada tahun berikutnya.
Sejauh ini telah dibentuk 85 unit layanan untuk menjalankan program makanan bergizi gratis. Pembangunan ini dibiayai dari anggaran Badan Gizi Nasional.
“Kita sudah bangun sekitar 85 (unit pelayanan). Rata-rata Rp 1,2 (miliar) sampai Rp 1,5 (miliar) untuk bangunannya. Kemudian peralatannya sekitar Rp 700 (jutaan),” kata Dadan.
“Ini dihitung dari dana kita sendiri (anggaran Badan Gizi) tanpa pajak. Begitu pula dengan barang-barang yang tersedia di wilayah Jawa dan dalam negeri,” jelasnya saat dikonfirmasi fun-eastern.com lebih lanjut.
(Minggu/Agustus)