Jakarta, CNN Indonesia —
Panitia Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai agresi Israel di Gaza, Palestina bersifat genosida.
PBB menyatakan agresi Israel berdampak negatif terhadap kehidupan warga Palestina di Gaza.
Salah satu dampak samping dari invasi Israel adalah kelaparan. Pasalnya, tentara Israel telah merampas kebutuhan dasar masyarakat Gaza seperti makanan dan minuman.
“Sejak awal perang, pemerintah Israel secara terbuka mendukung kebijakan yang merampas kebutuhan dasar kelangsungan hidup warga Palestina, seperti makanan, air, dan bahan bakar,” lapor Komite Khusus PBB, Kamis (14/11) yang dimuat di , Negara.
Selain itu, Komite Khusus PBB juga menyatakan dalam laporannya bahwa Israel kerap menyerang truk yang membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza hingga mengganggu pasokan makanan dan obat-obatan.
“Pernyataan-pernyataan ini, bersama dengan campur tangan sistematis dan ilegal dalam bantuan kemanusiaan, mengungkapkan niat Israel untuk mengeksploitasi sumber daya penting demi keuntungan politik dan militer,” lanjut laporan tersebut.
Pemeriksaan dilakukan pada bulan Oktober 2023 hingga Juli 2024
Laporan Komite Khusus PBB ini berdasarkan pengamatan pada Oktober 2023 hingga Juli 2024. Saat itu, Komite Khusus PBB mendokumentasikan seluruh kekejaman Israel terhadap warga Gaza.
Komite Khusus PBB mengamati bagaimana tentara Israel terus melakukan serangan tanpa pandang bulu di Gaza. Mereka menyerang warga sipil dan meninggalkan banyak korban jiwa.
Faktanya, PBB dan banyak negara di dunia telah meminta Israel untuk melancarkan serangannya di Gaza secepatnya.
Meskipun ada permintaan berulang kali dari PBB, perintah dari Mahkamah Internasional dan resolusi Dewan Keamanan yang mengikat, Israel dengan sengaja menyebabkan kematian, kelaparan dan cedera serius, menggunakan kelaparan sebagai metode peperangan dan menyiksa rakyat Palestina. Komite Khusus PBB
Selain menyerang warga, Israel kerap menyerang jurnalis yang meliput Jalur Gaza. Menurut Panitia Khusus PBB, hal ini merupakan upaya Israel untuk mencegah penyebaran informasi mengenai kekejamannya di Gaza.
Sebab rezim Zionis tidak ingin seluruh dunia mengetahui apa yang telah mereka lakukan di wilayah ini.
Komite Khusus PBB mengatakan, “Keheningan yang disengaja terhadap laporan tersebut, ditambah dengan distorsi dan serangan terhadap pekerja kemanusiaan, melemahkan pekerjaan penting PBB, memutus jalur bantuan ke Gaza dan merusak tatanan hukum internasional.” Mengerjakan.” dikatakan. dikatakan
Panitia khusus PBB juga mengundang seluruh negara di dunia agar Israel menghentikan serangannya di Gaza. Karena tindakan ini dianggap genosida, maka menimbulkan penderitaan bagi manusia.
Di akhir laporan Komite Khusus PBB disebutkan: “Merupakan tanggung jawab negara-negara anggota untuk memastikan penerapan hukum internasional dan akuntabilitas atas pelanggaran. Kegagalan untuk melakukan hal ini melemahkan inti sistem hukum internasional dan menciptakan situasi yang berbahaya. Ini menjadi preseden yang memungkinkan kejahatan-kejahatan ini tidak terdeteksi.”
Laporan yang diterbitkan Komite Khusus PBB ini akan segera diumumkan pada sidang Majelis Umum PBB ke-79. Berdasarkan laman resmi PBB, Sidang Umum PBB ke-79 akan digelar pekan depan pada Senin (18/11).
Israel sendiri telah menyerang Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Lebih dari 43 ribu orang telah tewas dalam serangan ini sejauh ini.
(gas/DNA)