Jakarta, CNN Indonesia —
Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara maju lainnya telah sepakat untuk meningkatkan penawaran pendanaan iklim global mereka menjadi $300 miliar per tahun pada tahun 2035. Konferensi Iklim Tahunan, COP29. .
Konferensi Iklim PBB di Baku, Azerbaijan berakhir pada Jumat (22/11). Namun, karena belum ada kesepakatan mengenai pendanaan iklim global, batas waktu konferensi ini diperpanjang.
Sebelumnya, negara-negara berkembang mengakui bahwa mereka tidak menyetujui proposal pendanaan iklim global senilai $250 miliar karena mereka menganggapnya terlalu kecil. Negara-negara berkembang dan negara-negara Afrika mendesak negara-negara maju untuk mengeluarkan dana sebesar US$1,3 triliun untuk pendanaan iklim.
Menurut Reuters, tidak jelas apakah negara-negara berkembang telah diberitahu mengenai revisi posisi negara-negara kaya di COP29.
Namun, lima sumber yang mengetahui pembicaraan tertutup tersebut mengatakan Uni Eropa telah setuju untuk menerima jumlah yang lebih besar. Menurut dua sumber, AS, Australia, dan Inggris pun menyetujuinya.
Juru bicara Komisi Eropa dan juru bicara pemerintah Australia menolak mengomentari pembicaraan tersebut. Delegasi AS untuk COP29 dan Kementerian Energi Inggris tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Para delegasi menunggu rancangan akhir perjanjian mengenai pendanaan iklim setelah para perunding bekerja sepanjang malam untuk menjembatani kesenjangan yang besar dalam posisi mereka.
Perundingan di COP29 telah mengaburkan kesenjangan antara pemerintah negara-negara maju dalam hal anggaran domestik yang ketat dan negara-negara berkembang yang menghadapi peningkatan biaya akibat badai, banjir, dan kekeringan yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Tujuan baru ini dimaksudkan untuk menggantikan komitmen sebelumnya yang dibuat oleh negara-negara maju untuk menyediakan $100 miliar pendanaan iklim tahunan bagi negara-negara miskin pada tahun 2020. Target ini terlambat dicapai dua tahun yakni pada tahun 2022 dan berakhir pada tahun 2025.
COP29 diperpanjang hingga akhir pekan dan sidang utama dijadwalkan dibuka kembali pada Sabtu (23/11) sore. Fokus perundingan ini adalah merekonsiliasi tuntutan negara-negara berkembang dan keinginan negara-negara maju mengenai pendanaan iklim untuk 10 tahun ke depan.
Sebelumnya, konferensi iklim tahunan COP29 yang akan diadakan di Baku, Azerbaijan, ditunda karena proposal pendanaan iklim dari negara maju terlalu rendah.
Setelah menunggu selama dua minggu, negara-negara berkembang akhirnya menerima proposal anggaran perubahan iklim tahunan sebesar $250 miliar dari negara-negara maju yang akan dibayarkan hingga tahun 2035.
Namun nilai tersebut tidak diterima oleh peserta konferensi. Oleh karena itu, Cope 29 sebaiknya dilanjutkan setelah agenda akhir konferensi.
Proposal tersebut merupakan respons terhadap permintaan negara-negara berkembang agar target pendanaan baru proyek iklim ditingkatkan secara signifikan sebesar US$1,3 triliun. Tujuannya adalah untuk memungkinkan negara-negara berkembang melaksanakan proyek ambisius untuk mencegah pemanasan global di atas 1,5°C.
(Tim/DMI)