Jakarta, CNN Indonesia —
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendukung rencana transformasi Perum Bulog menjadi lembaga independen di bawah Presiden atau BUMN.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi tidak mempermasalahkan jika ada perubahan kerja kelompoknya, jika Bulog menjadi lembaga. Termasuk siapa yang akan mengemban tugas menjaga ketahanan pangan Indonesia di masa depan.
“Apa pun keputusan Presiden (Prabowo) harus kita dukung,” kata Arief usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komite IV DPR RI di Jakarta Pusat, Selasa (19 November). ).
“Jadi tugas kita sebagai pembantu presiden, kepala departemen, ikut serta dalam hal itu. Kami tidak akan membahas apa pun lagi.
Namun, Arief mengatakan saat ini tidak ada perubahan pada pokok operasional dan operasional (tupoksi) Bapanas. Ia mengatakan, lokasi kerja Badan Pangan Nasional saat ini ada dalam Keputusan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2021.
Direktur Bapanas mengaku tak tahu-menahu soal peluang perubahan tupoksinya ke depan, termasuk apakah akan menjadikan Bulog sebagai badan usaha atau tidak. Meski ada perubahan, Arief mengatakan partainya menunggu perintah presiden baru yang dikeluarkan Presiden Prabowo.
“Saya diminta Presiden menjadi Kepala Badan Pangan, mendapat pesan dari Presiden. (Apakah Bapanas kembali ke Kementerian Pertanian?) Dimana-mana bagus, dia tidak punya listrik,” ujarnya.
“Proklamasi Presiden ditandatangani oleh Presiden (Prabowo),” kata Arief. Kami adalah orang-orang yang berada di bawah kekuasaan presiden.”
Perum Bulog diharapkan bisa bertransformasi menjadi lembaga independen di bawah kepemimpinan presiden. Artinya, Bulog tidak lagi berstatus Perusahaan Umum Militer (BUMN).
Direktur Utama Bulog Wahyu Suparyono di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (11 Mei), mengatakan, “Nantinya Bulog akan menjadi lembaga pemerintah lain di bawah presiden. Tidak akan (mendapat status BUMN baru).”
Lanjutnya: “Kurang lebih (sebagai Badan Gizi Nasional). Saya tidak punya kewenangan komando (di bawah Kementerian Pertanian). Saya diminta Presiden (Prabowo) untuk mempersiapkan perubahan di sekolah.”
(skt/pta)