Jakarta, CNN Indonesia —
Nasi dan pasta adalah makanan pokok yang populer di seluruh dunia. Keduanya punya cita rasa unik dan mengenyangkan, mana yang lebih sehat?
Pasta dan nasi bisa dinikmati sebagai hidangan utama dengan kombinasi saus dan tumis sayuran. Keduanya juga tinggi karbohidrat.
Hal ini memberi tubuh dorongan energi yang cepat, namun juga dapat meningkatkan gula darah secara instan. Namun jangan khawatir, jika nasi atau pasta tinggi karbohidrat dimakan dengan tambahan lemak dan protein, dapat menurunkan indeks glikemik.
Namun konsumsi yang berlebihan dapat menjadikan nasi atau pasta menjadi makanan yang tidak sehat untuk dikonsumsi. Mari kita lihat lebih dalam.
Manfaat nasi putih
Beras merupakan biji-bijian yang berasal dari tanaman padi yang telah diolah. Nasi putih yang sering dikonsumsi mengandung protein dan serat dibandingkan jenis lainnya.
Harganya yang murah membuat nasi digemari banyak orang karena kandungan nutrisinya yang bervariasi.
Beras rendah kalori dan merupakan sumber magnesium, fosfor, mangan, selenium, zat besi, folat, tiamin, dan niasin yang baik.
Rata-rata orang Amerika makan 27 pon beras atau sekitar 12 kilogram per tahun. Rata-rata porsi nasi putih matang biasanya mengandung 205 kalori, 1 gram lemak, 44 gram karbohidrat, 4 gram protein, dan kurang dari 1 gram serat.
Mengolah nasi putih berarti mengandung lebih sedikit fitonutrien, yaitu bahan kimia alami pada tanaman yang dapat membantu mencegah penyakit seperti kanker.
Kekurangan nasi putih adalah mudah dimakan. Hal inilah yang biasanya mendorong orang untuk makan nasi. Yang kemudian mengabaikan protein dan sayuran lainnya.
Anda bisa menanak nasi, mendinginkannya di lemari es, lalu memanaskannya kembali menjadi salah satu cara untuk mengurangi karbohidrat di dalamnya
Pasta adalah salah satu penemuan terbesar manusia. Secara tradisional dibuat dengan menggabungkan tepung dan telur untuk membentuk adonan yang dibentuk menjadi berbagai bentuk dan kemudian direbus.
Pasta mengandung karbohidrat, protein, serat dan biasanya diperkaya dengan vitamin kelompok B, hampir sama dengan nasi.
Kabar baiknya, pasta mengandung lebih banyak protein dibandingkan nasi. Satu porsi pasta biasanya mengandung 220 kalori, 1 gram lemak, 43 gram karbohidrat, 8 gram protein, 2,5 gram serat. Kandungan seratnya bisa bertambah jika menggunakan pasta tepung terigu.
Yang perlu Anda khawatirkan dengan pasta hanyalah kalori. Makan pasta terlalu banyak dapat menyebabkan penambahan berat badan secara drastis.
Seperti halnya nasi, memasak pasta dan kemudian mendinginkannya meningkatkan ketahanan pati terhadap pencernaan, sehingga membantu menurunkan gula darah. Jadi, mana yang lebih sehat?
Nasi dan pasta bisa menjadi makanan yang sama-sama menyehatkan. Namun jika masih ragu, cobalah mengonsumsi nasi merah karena proses pengolahannya lebih sedikit.
Makanan sehat adalah makanan utuh yang kaya akan nutrisi, seperti protein, serat, vitamin dan mineral. Pasta gandum atau kacang kaya akan protein dan serat, yang dianggap lebih sehat.
Pilih makanan yang paling cocok untuk tubuh Anda. Pastikan porsi penggunaan cukup untuk menghindari efek yang tidak diinginkan. (lebih lanjut/wiw)