Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menjelaskan alasan Presiden Prabowo Subianto mengganti nama Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi Departemen Komunikasi Digital (Komdigi).
“Nama layanan tersebut diubah untuk menjawab tantangan masa kini, sehingga dinilai juga sejalan dengan keinginan Pak Prabowo. Kita juga akan fokus ke digital, makanya kata Komunikasi dan Informatika diubah menjadi Komunikasi dan. Digital,” ujarnya di Kantor Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (21/10).
Saat ditanya akronim apa yang akan ia berikan pada pelayanannya, Metya menjawab “Komdigi”.
Apalagi, banyak sektor yang akan menjadi pedoman Komdigi dalam lima tahun ke depan, antara lain keamanan digital, pemberantasan pinjaman internet ilegal (pinjol), dan perjudian internet (judol).
“Perintah ini saya ikuti, perintah ini merupakan keinginan banyak orang yang kami coba wujudkan selama saya di KPK, dan beberapa di antaranya pernah ditanggapi serius oleh masyarakat sebelumnya, termasuk keamanan digital, sehingga perang judol ilegal. pinjol,” kata Mutya.
Selain kedua hal tersebut, Meutya juga ingin mewujudkan internet ramah anak untuk memberikan rasa aman kepada anak-anak Indonesia dalam lingkungan digital.
Selain itu, salah satu misi utama Meutya adalah memberikan pemerataan akses internet di seluruh Indonesia. Begitu pula artinya tidak hanya mendapatkan koneksi, tetapi juga memiliki internet yang cepat.
Dalam misi tersebut, ia bersama kedua menterinya akan mengunjungi daerah 3T (Sulit, Terpencil, Perbatasan), khususnya di Indonesia bagian timur, untuk mengecek bagaimana komunikasinya.
“Saat ini komunikasi kita sudah mencapai 98 persen, namun kecepatannya belum merata, kita berharap secepatnya bisa didengar oleh semua orang.”
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berganti nama menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. . Kabinet Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10) malam.
Meutya akan didampingi dua wakil menteri, Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo. Kedua tokoh ini merupakan wakil menteri saat departemen tersebut masih bernama Kominfo.
(ini/itu)