Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Utama dan Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari mengungkapkan pentingnya peran industri keuangan dalam mendukung perekonomian nasional.
Pentingnya peran tersebut ia jelaskan saat membuka CNN Indonesia Financial Forum 2024 bertema Inklusi Keuangan: Pilar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Menara Bank Mega pada Selasa (12/11) pagi.
Contoh peran penting yang diungkap Titin adalah terkait kehidupan Wulan, perempuan asal Desa Kutambaru, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Titin, kata Wulan, merupakan petani salak ponoh di desanya. Kini ia bisa menjadi produser film pendek besar.
Usahanya tidak hanya dikembangkan di tingkat lokal, namun juga diekspor ke beberapa negara. Titin mengungkapkan, kesuksesan Wulan tak lepas dari dukungan finansial yang ia terima dari industri keuangan beberapa tahun lalu.
Berkat bantuan dana tersebut, budidaya salak Pondoh han tidak hanya mampu menciptakan lapangan kerja namun juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Pinjaman tersebut merupakan modal awal yang membantu usaha hingga saat ini,” ujarnya.
Meski membawa manfaat besar bagi kehidupan petani seperti Wulan, Titin mengatakan ternyata tidak semua masyarakat Indonesia bisa mendapatkan manfaat tersebut.
Hal ini tidak lepas dari rendahnya literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Akibat permasalahan tersebut, banyak dari mereka yang terjebak pada pinjaman online ilegal.
Data terakhir OJK menyebutkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia mencapai 65,43 dan inklusi keuangan mencapai 75,02 persen. Artinya, masih ada ruang pertumbuhan bagi masyarakat yang memiliki akses lebih luas terhadap layanan keuangan saat ini, ujarnya.
Titin mengatakan, permasalahan tersebut merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar tidak lagi terdengar cerita bagaimana warga tidak bisa membuka rekening bank dan sulitnya mendapatkan pinjaman.
“Ada pekerjaan rumah yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak agar literasi dan inklusi keuangan semakin luas dan mendalam. Perlu adanya kerja sama yang lebih besar dari para pelaku industri keuangan, regulator, akademisi, dan media agar kisah-kisah seperti yang dialami Bu Wulan tersebar di seluruh nusantara.” tambahnya.
(agt/pta)