Jakarta, CNN Indonesia —
Talenta digital Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Hari Bodiarto, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika (BPSDM Kemenkominfo).
“Jadi kinerja Pak Jokowi dalam sepuluh tahun ini terlihat jumlah talenta digital terus bertambah, meningkat, dan ke depan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas melalui sertifikasi dan penguatan,” ujarnya, Sabtu (12/10). ). ).
Harry menjelaskan, pertumbuhan talenta digital semakin meningkat setiap tahunnya sejak tahun 2018.
Pada awal fokus pengembangan talenta digital, Kominfo hanya menghasilkan 10.000 talenta digital yang mampu bersaing di industri. Namun, jumlah ini meningkat menjadi 50.000 pada tahun berikutnya, dan kemudian menjadi 100.000.
Pada tahun 2022, Kominfo mampu melahirkan 250 ribu talenta digital per tahun.
Saat ini rangkaian program yang digunakan Kominfo untuk pengembangan talenta digital mampu melahirkan 100 talenta digital setiap tahunnya.
Katanya: “Karena keterbatasan finansial, kita hanya punya 100.000 talenta, jadi anggaran Cominfo hanya menghasilkan 100.000 talenta setiap tahun. Ini total seluruh provinsi.”
Harry mengatakan Indonesia membutuhkan 12 juta talenta digital pada tahun 2030 dan hanya sekitar 9 juta yang bisa dihasilkan oleh sektor pendidikan formal. Oleh karena itu, masih terdapat kekurangan 500 ribu talenta digital per tahun yang harus ditindaklanjuti.
Dengan program Kominfo yang hanya mampu melahirkan 100 ribu talenta digital per tahun, Harry menggandeng berbagai pihak mulai dari perusahaan teknologi, operator seluler, dan berbagai perusahaan dengan visi mengembangkan talenta digital terbaik.
Kolaborasi multi-aspek ini diharapkan dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 12 juta talenta digital.
Pada tahun 2025, pemerintah tidak hanya fokus pada kuantitas talenta digital yang dihasilkan, namun juga kualitasnya.
“Tahun 2025 kita ke kualitas, makanya kita sebut hasil. Kalau kita sebut hasil, maka produknya adalah banyaknya peserta diklat yang lulus. Tapi ke depan kita sudah tahu kalau angkanya 100 I a seribu tahun”, kata Harry.
Katanya: “Nah, seratus ribu ini adalah nilai yang akan terus kita tingkatkan. Kita sudah lewati tapi kita bisa menyelesaikan masalah.” (lom/dmi)