Sampang, CNN Indonesia —
Polda Jatim menangkap satu orang terduga pelaku penikaman akibat konflik pilkada di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Eksekutornya berinisial FS.
“Satu pelaku sudah kita amankan. Nanti akan dikembangkan dan didalami, kita berharap kalau ada pelaku lain kita bisa dengan mudah mengungkapnya,” kata Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto di Mapolres Sampang, Senin (11/1). 18).
Menurut dia, kejadian ini ditangani langsung oleh Polda Jatim, dibantu Polres Sampang. Meski demikian, polisi memastikan pilkada pada 27 November 2024 digelar dengan aman.
Hal itu dilakukan Polda usai mengundang dua bakal calon Pilkada Sampang, yakni dua paslon nomor urut 1. 01 KH Mohammad Bin Mu’afi Zaini dan H Abdullaha Hidayat serta calon no. 02 Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz.
Kemudian pihak Polda memanggil penyelenggara pemilu, yaitu KPU Sampang, sebagai saksi dan berupaya agar kesepakatan tersebut aman dan menguntungkan.
Sebelumnya, sejumlah warga membacok hingga tewas seorang warga Kabupaten Sampang, Jawa Timur, berinisial JSP, usai menemui calon Bupati Sampang nomor urut 2 Slamet Junaidi di rumahnya di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang.
JSP dikenal masyarakat setempat sebagai saksi calon Pilkada Sampang Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz. Berbeda dengan dukungan politik warga di dalam negeri yang sebagian besar merupakan kerabat dekat pasangan calon nomor urut 1 KH Mohammad Bin Mu’afi Zaini dan H Abdullah Hidayat.
Pada Minggu sore (17/11), warga JSP mengetahui mereka sedang bertemu dengan rombongan tamu calon petahana. Entah apa yang terjadi, tiba-tiba kerabat dan keluarga JSP terpecah belah karena dukungan yang berujung pada datangnya warga luar.
Situasi dan kondisi kurang mendukung, rombongan Kepala Daerah Slamet Junaidi memutuskan hengkang. Sementara itu, warga yang amarahnya sudah memuncak berusaha memburu dan mencegatnya, namun gagal.
Gagal menghalau rombongan calon gubernur yang merupakan rival politik, sejumlah warga yang membawa senjata tajam berupa arit tiba-tiba mendatangi rumah JSP. Akibatnya, perselisihan dan adu mulut pun tak terelakkan. JSP dipukuli dan ditusuk hingga tewas.
Kabid Humas Polres Sampang Ipda Dedi Deli Rasidie mengatakan, pelakunya diduga lebih dari satu orang. Polisi memastikan para pelaku menggunakan senjata tajam berupa sabit.
“Ada lebih dari satu pelaku yang menggunakan senjata tajam berbentuk sabit,” ujarnya, Senin (18/11).
Menurut Dedi, sejumlah langkah telah dilakukan pihak berwenang, antara lain menyusun laporan dan melakukan otopsi terhadap korban, serta mengumpulkan keterangan saksi.
(tidak./tidak)