Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) merilis hasil pengujian pada Senin sore (28/10) waktu setempat untuk mengetahui adanya residu bahan kimia berbahaya yang diyakini terdapat pada buah anggur Shine Muscat.
Penyelidikan yang dilakukan tidak menunjukkan bukti bahwa anggur Shine Muscat mengandung residu kimia yang melebihi batas maksimum.
Investigasi dilakukan sebagai bagian dari program keamanan dan mutu pangan Malaysia dari tahun 2020 hingga September 2024. Sebagai bagian dari program tersebut, 5.561 sampel buah diuji kandungan residu kimianya.
“Dari 234 sampel anggur yang dianalisis selama periode ini, empat (1,71 persen) ditemukan tidak mematuhi MRL dan tidak satu pun di antaranya termasuk anggur Shine Muscat,” ujar Kementerian Kesehatan Malaysia seperti dikutip dari Malay Mail.
Kementerian Kesehatan Malaysia prihatin dengan kekhawatiran masyarakat atas dugaan adanya bahan kimia berbahaya dalam buah anggur Shine Muscat. Mereka menilai hal ini dapat menyebabkan masyarakat Malaysia menolak membeli produk buah dan sayur.
“Kementerian Kesehatan menyadari kekhawatiran konsumen terhadap masalah ini dan merasa prihatin. Kami terus memantau titik masuk dan pasar lokal untuk memastikan keamanan pangan,” tambah Kementerian Kesehatan Malaysia.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Malaysia mengimbau warganya untuk selalu berhati-hati saat membeli buah dan sayur. Mereka menekankan kepada warga untuk selalu mengecek kualitas produk buah dan sayur yang dibelinya.
Hal ini dilakukan agar buah dan sayur yang dibeli tidak mengandung zat berbahaya yang dapat membahayakan tubuh.
“Sebagai pedoman bagi konsumen, setiap pangan yang diimpor dan dikemas harus memuat informasi dasar termasuk negara asal produk,” jelasnya.
Pekan lalu, Badan Pengendalian Pestisida Thailand mengklaim bahwa anggur Shine Muscat yang dijual di negara tersebut dan Malaysia mengandung bahan kimia berbahaya.
Thai-PAN kemudian bekerja sama dengan Majalah Chalard Sue (Smart Buy), Consumer Foundation, dan Food and Drug Administration (FDA) untuk menguji anggur tersebut.
Hasilnya, 23 dari 24 sampel wine Shine Muscat yang diambil dari 15 toko di Bangkok mengandung residu pestisida pada tingkat di atas batas normal.
“Satu sampel mengandung Klorpirifos, bahan kimia berbahaya yang dilarang (tipe 4). Sedangkan 22 sampel lainnya mengandung 14 jenis residu beracun yang melebihi batas wajar (ditetapkan tidak lebih dari 0,01 mg/kg),” kata PAN Thailand. pernyataan yang dikutip The Nation Thailand.
Akibat tuduhan tersebut, Malaysia pun melancarkan penyelidikan untuk membuktikan adanya zat berbahaya dalam anggur tersebut. Karena wine Muscat Shine juga dijual di sana. (gas/bac)