Jakarta, CNN Indonesia –
Setelah beberapa kali tertunda, Grand Egyptian Museum (GEM) secara resmi akan dibuka untuk pengunjung yang berpengalaman.
GEM, yang dianggap sebagai museum arkeologi terbesar di dunia, terletak di depan Piramida Giza, di Mesir. Museum ini terletak di atas lahan seluas 120 hektar.
Meski belum resmi dibuka untuk umum, Rabu (16/10) menjadi masa pembukaan pengujian. Sebanyak 12 ruangan konstruksi disiapkan untuk menerima pengunjung.
Uji coba pembukaan museum ini dilakukan untuk mengantisipasi kendala operasional, melihat kawasan mana saja yang berpotensi penuh.
Menurut laporan Time Out, ada beberapa alasan penundaan pembukaan GEM. Pertama, dari segi biaya pengerjaan museum yang mencapai sekitar US$1 miliar atau Rp15 triliun. Kedua, ketidakstabilan politik Mesir juga menjadi alasan penundaan tersebut.
Dan tentu saja pandemi tahun 2020 juga menjadi salah satu faktornya.
Awalnya, museum ini dijadwalkan dibuka pada tahun 2012. Namun hingga saat ini, pembukaan resminya untuk umum masih belum diketahui.
Dipastikan museum ini akan menyimpan 100.000 benda luar biasa, termasuk artefak makam Raja Tutankhamun.
Selain itu, setiap ruangan berisi barang-barang pameran yang diklasifikasikan berdasarkan dinasti. Dikutip dari Al Jazeera Galeri utama meliputi Kerajaan Lama (2649-2130 SM) hingga Periode Menengah Ketiga (1070-664 SM). (e/bantalan)