Jakarta, CNN Indonesia —
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dan Menteri Perumahan dan Cipta Karya Maruarar Sirait membahas penggunaan tanah sitaan untuk Kantor Kejaksaan Agung (Kejagung).
Diketahui, pertemuan antara Burhanuddin dan Maruara terjadi di gedung Kejagung, Jakarta Selatan, pada Selasa (22/10) malam.
“Beliau (Maruarar) mengambil persoalan yang harus diselesaikannya dengan membangun sekitar 5 lakh rumah. Dan ini sangat memerlukan dukungan bersama dan ini merupakan kerja kita bersama,” kata Burhanuddin kepada wartawan seusai pertemuan.
Dan kebetulan kami di kejaksaan sudah menyita tanah tersebut, dan kami akan sepakat bagaimana tanah tersebut akan dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat,” imbuhnya.
Burhanuddin mengatakan, rencana penggunaan lahan sitaan itu akan segera dilaksanakan. Dia menjelaskan, dalam waktu dekat, pihaknya akan segera menjelaskan berapa besaran lahan sitaan yang bisa digunakan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perumahan Rakyat.
Selain soal pemanfaatan tanah yang disita, Burhanuddin mengatakan dalam pertemuan tersebut, Pak Maruarar juga meminta bantuan Kejaksaan Agung dalam penyusunan undang-undang.
“Kejaksaan akan memberikan kontrak pembelian apa pun, terutama saat membuat rencana Perp. Setelah itu, kami akan mendukung semua undang-undang yang ada dari kejaksaan,” ujarnya.
Sementara itu, Maruarar mengaku mendapat tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk membangun rumah rakyat secepatnya.
Oleh karena itu, menurut dia, salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan tanah sitaan Kejagung.
“Dan di tempat yang bagus, menurut penjelasan Jaksa Agung dan pihak berwenang di sekitar Jabotábek, Pak Jaksa Agung, banyak,” kata Maruarar.
“Dan kami juga mendapat dukungan bagaimana kita bisa terus mengesahkannya dengan berkoordinasi dengan Menteri Keuangan dan Dirjen Administrasi Negara. Setelah itu, kami akan segera meminta Menteri Keuangan untuk meluangkan waktu untuk pekerjaan ini. agar cepat selesai,” lanjutnya.
Maruarar kemudian berharap program pembangunan perumahan rakyat ini segera terlaksana setelah hari ke-100 pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Ini bulan Oktober, November, Desember, saya berharap setelah program kerja 100 hari Presiden Prabow, kita bisa mulai membangun. Hari ini saya senang sekali dengan apa yang sudah didengar dan segala dukungan dari Jaksa Agung,” ujarnya. . .
(dis/anak)