Jakarta, CNN Indonesia —
Saan Mustopa, Wakil Ketua DPR RI, meminta pemerintah memberikan perhatian khusus kepada peternak lokal agar tidak membuang susu yang dihasilkannya.
Hal ini disampaikan Saan menanggapi tindakan peternak di Pasuruan, Jawa Timur, yang membuang susu karena pembatasan jumlah yang dikirim ke pabrik pengolahan.
“Kita harapkan ya, peternak atau peternak lokal yang terlibat, khususnya peternak sapi perah, tetap mendapat perhatian dari pemerintah,” kata Saan di Sekretariat Akademi Bela Negara NasDem di Jakarta, Sabtu (9/11).
Saan tidak memungkiri perlunya mengimpor susu dari negara lain, karena permintaannya besar. Namun menurutnya, pemerintah harus tetap memberikan perhatian khusus agar peternak lokal bisa sukses memperoleh susu.
Oleh karena itu, selain untuk memenuhi kebutuhan susu nasional juga perlu dipisahkan dari impor dari negara lain, karena itu saja tidak cukup, peternak juga harus lebih diperhatikan, katanya.
Oleh karena itu, menurutnya, tidak akan ada lagi susu dari peternak lokal yang tidak dijual, karena tidak akan bersaing kualitasnya dengan susu negara lain.
Jika ketersediaan susu di pasar dalam negeri sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat, kata Saan, keran impor susu bisa dibuka.
“Nantinya negara ini kekurangan uang, kemudian ada uang yang diimpor dari negara lain untuk menjamin pasokan susu nasional,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, para penggembala di Pasuruan, Jawa Timur, membatalkan panennya karena terbatasnya pasokan susu lokal dari industri.
Bayu Aji Handayanto, seorang petani dan pengumpul susu, mengatakan keadaan ini terjadi karena pemerintah tidak bisa mengontrol susu yang diimpor dari negara lain.
“Sampai saat ini pemerintah tidak punya kendali. Keran impor terbuka dan tidak ada pajak susu, jadi bebas masuk,” kata Bayu dikutip detikcom, Rabu (6/11). .
Bayu berharap pemerintah memperhatikan persoalan ketersediaan susu di dalam negeri. Soal harga, Bayu yakin petani mau berdiskusi dengan pihak industri. (harus/harus)