Jakarta, CNN Indonesia —
Lembaga survei Polltracking Indonesia memutuskan untuk bergabung dengan Asosiasi Penyelenggara Riset Persepsi Masyarakat Indonesia (Precisi).
Keputusan itu diambil setelah polltracking berbenturan dengan Persatuan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Polltracking telah resmi bergabung dengan Precision Association.
Mengutip keterangan tertulis dari Precision Association, Kamis (14/11), “Polltracking Indonesia resmi menjadi anggota. Pengukuhan keanggotaan ini juga tercatat dalam sertifikat keanggotaan Polltracking Indonesia yang tertulis NKA: 038.11131117.13112024.”
Asosiasi Presisi mengatakan pelacakan jajak pendapat telah melalui verifikasi administratif dan uji tuntas. Precisi Polltracking Indonesia juga mempertimbangkan rekam jejak, keakuratan dan keandalan survei dalam menerima anggota.
“Polltracking Indonesia melalui setiap tahapan dengan baik, menunjukkan konsistensi dalam menjaga prinsip-prinsip survei yang andal,” kata Presisi.
Asosiasi Presisi dibentuk pada tahun 2013 berdasarkan Surat Keputusan No. AHU – 0015367.AH.01.07 dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. 2012. Saat didirikan, asosiasi tersebut bernama Asosiasi Persepsi dan beranggotakan 21 lembaga survei.
Saat ini asosiasi tersebut dipimpin oleh Mohammad Anas RA yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Survei FIXPOLL. Asosiasi ini membawahi 32 lembaga survei pada akhir tahun 2023.
Asosiasi Presisi menggelar pertemuan dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) pada 8 November 2023. Mereka menyatakan komitmen mendukung pemilu serentak 2024 dan pelaksanaan PILKADA.
Sebelumnya, Persepi telah mendaftarkan pembatasan pada Polltracking Indonesia pasca kontroversi perbedaan hasil survei Pilgub DKI Jakarta 2024, Polltracking tidak diperbolehkan mempublikasikan hasil survei tersebut tanpa pengawasan dari Persepi.
Pelacakan jajak pendapat merespons pembatasan kecuali Perspey. Polltracking juga menyebut ada oknum di Dewan Etik Perseverance yang sengaja memecatnya.
(DBD/FRA)