Jakarta, CNN Indonesia —
Badan antariksa Amerika Serikat (AS) NASA telah memberhentikan 325 pekerja di Jet Propulsion Laboratory (JPL) di California. Jumlah ini setara dengan 5% dari seluruh karyawan.
Pengumuman ini disampaikan NASA melalui situs resminya pada Selasa (12/11) kemarin.
“Sementara kami mengambil langkah-langkah untuk mengalokasikan anggaran 2025 kami saat ini, kami telah membuat keputusan sulit untuk mengurangi tenaga kerja JPL melalui PHK,” kata NASA dalam sebuah pernyataan.
NASA melanjutkan, PHK dilakukan di seluruh bidang teknis, komersial, dan laboratorium. Keputusan ini diambil untuk menghemat pendanaan sambil melanjutkan pekerjaan penting untuk NASA dan Amerika Serikat.
NASA mengatakan PHK dimulai 13 November. NASA mengklaim telah mencoba menerapkan berbagai skenario ketenagakerjaan untuk menyelesaikan masalah keuangan guna meminimalkan dampak buruk terhadap tenaga kerja di JPL.
Sayangnya, terlepas dari semua upaya ini, kami terpaksa mengurangi tenaga kerja lagi untuk memenuhi anggaran tahun fiskal 25, kata NASA.
“Dengan anggaran yang lebih rendah dan berdasarkan perkiraan pekerjaan di masa depan, kita harus memperketat ikat pinggang di mana pun, dan Anda akan melihatnya sebagai dampak dari PHK,” kata badan antariksa tersebut.
Setelah PHK kali ini, JPL NASA akan memiliki sekitar 5.500 karyawan. Jumlah karyawannya disebut stabil untuk mendukung kemajuan NASA.
“Meskipun kami tidak pernah yakin 100 persen mengenai pendanaan di masa depan, kami memiliki posisi yang baik untuk pekerjaan di masa depan,” kata NASA.
(Fby/Agustus)