Jakarta, CNN Indonesia —
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi menegaskan tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa perusahaan.
Darmawan khawatir fenomena PHK akan semakin menggerus daya beli masyarakat Indonesia. Selain itu, hal ini terjadi dan berdampak pada sektor manufaktur.
“Kami juga prihatin dengan risiko penurunan daya beli yang terus meningkat, dan hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya PHK yang terjadi di berbagai dunia usaha (perusahaan),” ujarnya dalam Rapat Konsultasi (RDP) bersama DPR. komisi VI DPR. RI di Jakarta Pusat, Rabu (13/11).
Gubernur Bank Negara mengingatkan bahaya melemahnya Purchasing Managers’ Index (PMI) bagi industri Indonesia. Ia menegaskan, indeks terus mengalami penurunan, bahkan berturut-turut selama empat bulan terakhir.
Ia menekankan, kinerja PMI manufaktur Indonesia berada pada area yang berisiko terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Faktor dalam negeri yang kita bayangkan adalah menurunnya daya beli masyarakat yang mungkin harus menjadi perhatian kita semua, terutama masyarakat kelas bawah,” jelasnya.
“Kami akan terus melanjutkan pertumbuhannya (masyarakat kelas bawah) dengan mendukung UMKM untuk terus mengembangkan usahanya,” janji Darmawan.
PMI manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan selama empat bulan berturut-turut. Rinciannya, Juli 49,3, Agustus 48,9, September 49,2, dan Oktober 49,2.
(skt/sfr)