Jakarta, CNN Indonesia –
Sedikitnya 16 orang hilang setelah kapal pesiar Mesir “Sea Story” terbalik di Laut Merah pada Senin (25/11).
Ada 13 awak dan 31 turis di dalam pesawat, 44 orang di antaranya tenggelam di dekat kota Mursa Alam di tenggara Mesir.
Kapal pesiar tersebut membawa wisatawan dalam perjalanan menyelam selama beberapa hari, Fox News melaporkan.
Media Mesir Al-Dostor melaporkan bahwa dua turis Amerika berada di dalamnya, namun tidak jelas apakah mereka termasuk di antara yang hilang. Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/11) sekitar pukul 17.30.
Komando Laut Merah mengatakan dalam sebuah postingan di Facebook: “Segera memberi tahu angkatan laut dan pasukan sekutu untuk meluncurkan tim pencarian dan penyelamatan menggunakan helikopter dan unit marinir.”
“Pusat kendali dan ruang operasi (Mesir) terus berkoordinasi dan memantau sepanjang waktu untuk memastikan bahwa semua tindakan yang diperlukan telah diambil dan situasi kembali normal,” katanya.
Investigasi masih berlangsung dan jumlah korban tewas tenggelamnya Sea Tale belum dirilis secara resmi. Pejabat Mesir mengatakan 28 orang berhasil diselamatkan.
Penumpang yang selamat mengalami luka ringan, termasuk luka dan laserasi, namun tidak ada korban yang dibawa ke rumah sakit. Kelompok orang hilang tersebut terdiri dari 12 warga negara asing.
Selain warga negara Amerika Serikat, Belgia, Spanyol, dan Jerman, ada juga warga negara Inggris, China, Finlandia, Irlandia, Polandia, Slovakia, dan Swiss.
Meski penyebab tenggelamnya belum terungkap, namun pihak berwenang meyakini gelombang besar telah menenggelamkan cerita tersebut. Kapal selam itu tenggelam selama lima hingga tujuh menit.
“Beberapa penumpang berada di kabin masing-masing sehingga mereka melarikan diri,” kata Gubernur Laut Merah Amr Hanafi.
Pihak berwenang secara aktif menyelidiki tenggelamnya kapal pesiar tersebut. Tidak ada informasi lebih lanjut yang tersedia saat ini. (wiw/wiw)