Jakarta, CNN Indonesia —
Kandidat presiden AS dari Partai Republik Donald Trump diperkirakan akan memimpin Electoral College dengan 302 suara.
The New York Times memperkirakan hasil pemilihan presiden (pilpres) AS di lembaga penentu berdasarkan data survei, suara yang dilaporkan sejauh ini, dan sisa suara.
Dalam data evaluasi, calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris hanya memperoleh 236 suara sebagai lawan Trump.
Dalam pemilihan umum AS, seorang kandidat dapat memenangkan pemilu hanya jika mereka memperoleh 270 atau lebih suara dari Electoral College.
Electoral College adalah badan yang terdiri dari orang-orang yang mewakili 50 negara bagian Amerika Serikat yang memilih presiden dan wakil presiden. Warga negara masing-masing negara bagian memilih dan menentukan sekelompok “pemilih”.
Trump mengendalikan hampir semua negara bagian
Seiring dengan proyeksi tingginya jumlah suara di Electoral College, Trump juga diperkirakan akan menerima hampir seluruh suara di negara bagian yang belum ditentukan.
Swing states adalah sekelompok kecil negara bagian yang memiliki dukungan setara terhadap kandidat dari masing-masing partai. Hal ini disebut “ayunan” karena negara-negara bagian ini tidak secara konsisten condong ke arah kandidat atau partai mana pun.
Penduduk swing state umumnya didominasi oleh penduduk independen yang tidak berafiliasi dengan partai politik tertentu. Oleh karena itu, negara-negara tersebut menjadi medan pertarungan terberat antar kandidat.
Saat ini ada sekitar tujuh negara bagian, termasuk Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Semua negara bagian, kecuali Nevada, telah mulai melaporkan surat suara sejauh ini. Jajak pendapat sejauh ini menunjukkan Trump unggul di negara-negara bagian tersebut.
(blq/dna/bac)