Jakarta, CNN Indonesia —
Suzuki Indomobil Sales (SIS) menyatakan akan terus meningkatkan penjualan model pikap Carry intinya pada tahun depan karena industri menghadapi sejumlah tantangan, termasuk persaingan dari model baru serta kebijakan baru untuk menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pajak pertambahan nilai. .
Tahun ini, Carry tetap menjadi andalan, menopang hampir 45 persen seluruh penjualan model Suzuki di Indonesia.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan truk pikap di bawah 5 ton pada Januari hingga Oktober berjumlah 83.308 unit. Segmen ini menyumbang 11,7 persen dari total penjualan mobil di Indonesia selama periode tersebut.
Sementara itu, Carry tercatat terjual 24.449 unit dalam 10 bulan, sementara hanya Suzuki, yang saat ini termasuk dalam lima merek terlaris di Tanah Air, yang menjual 54.482 unit dalam periode tersebut. Kontribusi Carry terhadap penjualan Suzuki saat ini hampir 45 persen.
“Untuk transmisinya, kami masih sangat memperhatikan karena akar Suzuki di Indonesia adalah Carry. Kami akan terus sangat serius untuk kemungkinan memperkuat pasar Carry di Indonesia,” ujar Harold Donnell, Direktur Pemasaran SIS di Tangerang. , Senin (25 November).
Menurutnya, akan ada sederet perkembangan Carry di Indonesia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perkembangan ini akan digunakan untuk menjawab tantangan pasar pick-up pada tahun 2025, ketika pendatang baru seperti Toyota Hilux Rangga akan hadir.
Soal kehadiran pendatang baru, kami sangat mengapresiasi karena bisa mendongkrak pasar komersil di Indonesia. Dan memang segmennya sedikit berbeda, tapi penetrasinya pasti, kami percaya. akan selalu ada di sana,” kata Harold.
“Dan itu sama sekali tidak membuat kami khawatir. Kami semakin tertantang untuk membuktikan bahwa Carry adalah yang paling cocok karena terbukti Carry kami memiliki produk yang beragam dan perilaku konsumen yang sangat beragam,” ujarnya. tambahnya.
Harold mengenang, Carry menjadi pilihan banyak konsumen, mulai dari pedagang tahu bulat hingga yang digunakan dalam skala industri di bisnis kelapa sawit.
Spesifikasi angkutan dengan mesin K15B-C 1500cc, transmisi manual, pilihan dek lebar atau datar dengan dimensi bodi maksimal panjang 2,505 meter, lebar 1,745 meter, dan tinggi 0,425 meter, mampu memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan dan pelaku usaha.
Tahun depan, Carry juga menghadapi tantangan berupa kenaikan PPN menjadi 12 persen dari saat ini 11 persen. Selain itu, ada opsi yang akan diterapkan pada awal Januari 2025 dengan tarif PPN sebesar 12 persen.
Menurut Harold, aturan perpajakan baru berpotensi menaikkan harga produk otomotif pada tahun 2025, dan segmen kendaraan pick up seperti Carry disebut sangat sensitif terhadap harga.
Harold berjanji akan mematok harga yang tepat untuk Carry tahun depan, termasuk menyusun strategi pelunasan dengan pihak leasing untuk memudahkan konsumen.
“Jadi ini sangat-sangat sensitif, jadi kami sangat berhati-hati dalam menentukan strategi harga untuk tahun depan. Itu yang masih kami diskusikan,” ujarnya.
(fea/fea)