JAKARTA, CNN Indonesia —
Kemitraan Presiden PSSI Erick Thohir dengan Johor Darul Ta’zim (JDT) milik Tunku Ismail Idris ibni Sultan Ibrahim mendapat respon positif dari pengamat sepak bola Malaysia.
Kehadiran dua tim sepak bola asal Indonesia dan Malaysia dinilai menjadi langkah maju dalam perkembangan sepak bola ASEAN.
Analis sepak bola Malaysia Keesh Sundaresan mengatakan di saluran YouTube Astro Arena bahwa pertemuan tersebut menunjukkan dinamika yang baik di tingkat pengambil kebijakan sepak bola di kedua negara.
Pertemuan ini menunjukkan perbedaan penting dengan kelas bawah, dimana terjadi konflik antara pendukung kedua negara, terutama di jejaring sosial.
“Kadang-kadang jika melihat opini dan cerita di media, Anda sering melihat pertarungan kecil antara pemain sepak bola terbaik Malaysia dan Indonesia,” kata Keesh.
Kish menambahkan, sebelum bertemu, keduanya saling memuji di media sosial. Hal ini akan memperkuat rasa hormat antara kedua orang tersebut.
Sementara itu, mitra Keesh, Faiz Gurun, mengatakan langkah tersebut merupakan perkembangan baru dalam hubungan sepak bola ASEAN. Ia mengaku belum pernah melihat pemimpin sepak bola Asia Selatan bertengkar di depan umum.
“Situs ini baru bagi saya. Kenapa saya bilang baru? Saya rasa saya belum pernah melihatnya di kalangan pemimpin sepak bola Asia Selatan,” kata Faiz.
Presiden Faiz juga menekankan pentingnya persatuan antar negara Asia Selatan bagi perkembangan sepak bola di kawasan. Menurutnya, perdebatan dengan negara-negara yang berada di peringkat 120 atau lebih tinggi dalam peringkat FIFA, seperti Malaysia dan Indonesia, tidaklah baik.
“Untuk pembangunan negara ke depan kita harus bekerjasama, karena banyak kesepakatan, misalnya negara musuh 120 atau lebih, seperti Malaysia atau Indonesia, itu tidak baik,” kata Faiz.
Keesh juga yakin pertemuan ini akan mengawali perkembangan bersama sepak bola ASEAN. Ia mengatakan Asia Selatan memiliki potensi besar untuk dikembangkan karena keberagaman dan keberagamannya.
“Kami mempunyai kemampuan untuk melihat dunia bahwa kami bisa menjadi pemain hebat.
(Afrika/ Maaf)