Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Volodymyr Zelensky memperingatkan Ukraina akan kalah dari Rusia jika AS menghentikan bantuan militer di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Pernyataan itu disampaikan Zelensky saat wawancara dengan Fox News yang dimuat Selasa, 19/11.
“Jika mereka memotong (bantuan), saya pikir kita akan kalah,” kata Zelensky.
Lalu dia berkata: “Kami akan bertarung. Kami menghasilkan diri kami sendiri, tapi tidak cukup untuk menang. Saya rasa itu tidak cukup untuk bertahan hidup.”
Selama kampanye, Presiden terpilih AS Donald Trump akan mempertimbangkan bantuan militer kepada pemerintah Ukraina.
Pada pemerintahan Joe Biden, Amerika Serikat kerap membantu. Tahun lalu mereka membayar 60 miliar dolar AS atau sekitar Rp 951 triliun.
AS juga kerap mengirimkan senjata canggih seperti rudal jarak jauh atau sistem pertahanan udara.
Selama kampanye pemilu, Trump berulang kali mengatakan bahwa ia dapat mengakhiri konflik Rusia-Ukraina dalam beberapa hari.
Menanggapi komitmen Trump, Zelensky mengatakan mantan presiden AS itu lebih kuat dibandingkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
“[Putin] mungkin bersedia mengakhiri perang, tapi itu tergantung pada Amerika Serikat. “Putin lebih lemah dibandingkan Amerika Serikat,” kata presiden Ukraina.
Namun, perang Rusia-Ukraina semakin memanas setelah Biden mengizinkan pasukan Zelensky menggunakan rudal jarak jauh buatan AS untuk menyerang daerah pedalaman Rusia.
Para sekutu Trump menganggap langkah ini berbahaya dan bisa memicu konflik yang lebih luas.
Rusia dan Ukraina telah berperang sejak Februari 2022. Selama periode ini, banyak negara mengajukan proposal perdamaian sebagai upaya gencatan senjata.
Namun sejauh ini belum ada usulan yang disepakati oleh para pihak dan perang terus berlanjut. (bernyanyi/bernyanyi)