Jakarta, CNN Indonesia
Universitas Brawijaya (UB) kembali menunjukkan perannya dalam kewirausahaan di kalangan sivitas akademika dengan menjadi tuan rumah Majelis Rektor Perguruan Tinggi Nasional Indonesia (MRPTNI) pada Rabu (16/10).
Acara yang digelar di gedung Samantha Krida ini mempertemukan para rektor perguruan tinggi negeri se-Indonesia untuk membahas kebijakan strategis terkait program wirausaha mandiri khususnya di perguruan tinggi.
Berbeda dengan forum pada umumnya, Seminar ini tidak hanya berfokus pada mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausaha, namun juga bagaimana menjadikan para wirausaha tersebut menjadi wirausaha berkelanjutan yang beradaptasi dengan tren lingkungan dan bisnis ramah lingkungan.
Kegiatan ini terbagi dalam dua kegiatan utama yaitu “Seminar Pengembangan Bisnis” dan “Workshop Pengembangan Bisnis untuk Mahasiswa”.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Sri Suning Kusumawardani, Departemen Keguruan dan Kemahasiswaan (Belmawa) hadir sebagai keynote speaker dengan tema ‘Integrating Student Entrepreneurial Learning into Higher Education Policy’.
Dalam sambutannya, Rektor UB Prof. Widodo mengungkapkan permasalahan yang mendesak dalam dunia wirausaha di Indonesia, yaitu masih minimnya wirausahawan di negeri ini. Hanya sekitar tiga persen penduduk Indonesia yang berwirausaha, berada di bawah negara-negara maju yang berjumlah antara 11 persen dan 16 persen.
“Khusus mahasiswa, banyak hal penting yang harus terus ditingkatkan,” tulisnya dalam postingan Kamis (17/10).
Lanjutnya, yang pertama adalah jiwa kewirausahaan yang harus dikembangkan oleh mahasiswa agar dapat memahami permasalahan masyarakat saat ini dan masa depan.
Kedua ekologi dan ketiga kewirausahaan yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan.
Widodo menambahkan, ekonomi hijau sudah mulai diterapkan secara besar-besaran di negara-negara maju. Jika perusahaan-perusahaan muda Indonesia tidak memenuhi persyaratan lingkungan hidup, maka mereka tidak akan dapat bertahan.
Dalam pengertian ini, Wakil Rektor Bidang Pendidikan Prof Imam Santoso berharap lokakarya ini dapat membantu mengembangkan bisnis ramah lingkungan yang didukung oleh kecerdasan buatan. Menurut dia, Penting untuk mempertimbangkan evolusi global dalam pentingnya semua aspek keberlanjutan.
“Topik ini sangat relevan dan penting terkait dengan perkembangan global yang menekankan pentingnya keberlanjutan sekaligus terus melakukan inovasi dalam kerangka perkembangan Artificial Intelligence yang tidak bisa kita hindari,” jelasnya.
CEO Ilhamuddin, S.Psi., MA mengatakan melalui kegiatan ini pihaknya berharap dapat mempercepat pengembangan kewirausahaan mahasiswa khususnya di PTN.
Mengusung tema ‘The Future of Green Entrepreneurship: Integration of AI and Sustainable Business Models’, setiap universitas diharapkan melihat pentingnya keberlanjutan dalam kewirausahaan.
“Kewirausahaan ramah lingkungan merupakan fondasi perekonomian yang berkelanjutan, namun kita harus melihatnya dari sudut pandang kecerdasan buatan. Cara kita membangun kecerdasan buatan dapat mempercepat kegiatan perekonomian secara umum, khususnya di industri kewirausahaan hijau ini,” ujarnya.
Untuk informasi Anda; Mengingat pentingnya forum ini, maka kegiatan ini dilakukan dalam format terpadu sehingga pimpinan universitas yang tidak dapat hadir secara langsung dapat berpartisipasi secara online.
Mahasiswa juga berpartisipasi dalam forum untuk menyebarkan kesadaran tentang kewirausahaan ramah lingkungan dan keniscayaan kecerdasan buatan.
Acara ini juga dimeriahkan dengan pameran yang menampilkan produk-produk unggulan mahasiswa yang telah mendapatkan bimbingan bisnis atau mengikuti kompetisi nasional maupun internasional.
Kegiatan tersebut diresmikan oleh Profesor Eduart Wolok, Presiden MRPTNI. Pembicara pada acara tersebut Guru Besar UB Prof Arifin Noor Sugiharto; pendiri Teguh Wahyudi, Ketua dan CEO Sariraya Co., Ltd. Dias Satria, Direktur Pusat Inovasi dan Transfer Teknologi dan Ketua Chickin Indonesia. Ashab Alkahfi.
Seminar dan workshop ini diharapkan dapat menghasilkan policy brief untuk mendukung pendidikan kewirausahaan khususnya pada program Business Academy of Independent Students (AWMM). (ha ha)