Jakarta, CNN Indonesia —
Negara maritim adalah negara yang mempunyai kekuatan laut dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan nasionalnya. Sebagian besar lautan di dunia adalah perairan.
Lalu mengapa Indonesia disebut sebagai negeri laut? Indonesia merupakan negara yang dijuluki sebagai negeri laut karena mempunyai wilayah laut yang lebih luas dibandingkan daratannya.
Kutipan dari Modul Geografi di Kelas
Pelayaran, perikanan, pelabuhan, mempengaruhi lingkungan laut Indonesia, dan memberikan sumber daya yang besar bagi perekonomian Indonesia.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut penjelasan lengkap mengapa Indonesia dijuluki sebagai negeri laut.1. Daerah pantai yang luas
Negara maritim adalah negara yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan dan luas daratannya lebih kecil dari luas lautan.
Luas wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang meliputi 2,01 juta km2 daratan, 3,25 juta km2 laut, dan 2,55 juta km Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Apalagi Indonesia juga dikenal sebagai negara seribu pulau. Berdasarkan UU No. 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia, jumlah pulau di Indonesia, baik pulau besar maupun pulau kecil, berjumlah 17.508 pulau.
2. Keanekaragaman hayati di bawah laut
Menurut situs resmi Dana Perwalian Perubahan Iklim Indonesia (ICCTF), Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Tercatat Indonesia memiliki 25 persen keanekaragaman hayati dunia, 3.429 jenis ikan laut, dan 39 persen jenis ikan karang. Melihat hal tersebut, tak heran jika Indonesia juga dikenal sebagai Negara Mega Keanekaragaman Hayati.
3. Kaya akan sumber daya kelautan
Lautan Indonesia kaya akan sumber daya seperti ikan, rumput laut, terumbu karang, dan biota laut lainnya.
Selain itu, Indonesia memiliki sumber daya kelautan non hayati seperti minyak bumi dan gas alam, serta mineral lain yang terdapat di laut.
4. Kebudayaan masyarakat maritim di Indonesia
Dahulu Indonesia mempunyai sejarah panjang sebagai pusat perdagangan maritim, sebagaimana tercantum dalam website Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Nenek moyang bangsa Indonesia adalah para pelaut yang piawai mengarungi lautan dan menjelajah perairan dalam. Pada abad ke-7 hingga ke-13, kerajaan kepulauan memiliki jalur perdagangan maritim yang menghubungkan mereka dengan negara-negara Asia Tenggara.
Bukti lainnya adalah adanya kapal-kapal tradisional seperti pinisi, jong, dan slip. Perahu tradisional ini masih digunakan masyarakat Indonesia hingga saat ini, khususnya di kawasan pesisir pantai.
Apalagi pada zaman dahulu masyarakat Indonesia dikenal sebagai pelaut yang handal. Misalnya saja masyarakat Bugis yang menggunakan kapal pinisi menjelajahi nusantara hingga Madagaskar 5 . Transportasi laut sebagai moda transportasi
Transportasi laut di Indonesia juga berperan penting dalam menghubungkan 17 ribu pulau yang tersebar di nusantara.
Dilansir dari website Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Dephub RI), transportasi laut tidak hanya sebatas angkutan penumpang saja namun merupakan infrastruktur penting dalam upaya menjaga roda perekonomian negara.
Kapal tidak hanya mengangkut penumpang tetapi juga muatan/barang dan hewan ternak. Misalnya saja mengangkut jutaan sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Pulau Jawa dan Dumai.
Pembangunan transportasi laut Indonesia ditujukan untuk menghubungkan daerah perbatasan, pinggiran, dan daerah tertinggal yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Itulah sebabnya Indonesia dikenal sebagai negara maritim, selain wilayah lautnya yang luas, Indonesia juga bisa memanfaatkan kekuatan laut untuk memberikan manfaat bagi negara.
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati bawah laut yang kaya, sumber daya laut yang melimpah, pusat perdagangan maritim dengan komunitas maritim purba, dan transportasi laut sebagai alat komunikasi. (Yuh/Yuh)