Jakarta, CNN Indonesia –
Harga bahan bakar jet Pertamina diturunkan sehingga harga tiket pesawat saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 bisa lebih murah.
Penurunan harga avtur ini merupakan dukungan yang diberikan PT Pertamina (Persero) kepada pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat saat Natal.
Elba Damhuri, Juru Bicara Kementerian Perhubungan, mengatakan dukungan Pertamina dengan menurunkan harga avtur berdampak pada penurunan harga jual avtur sekitar 7,5-10 persen.
“Harga sopir setelah penurunan harga akan mendekati harga jual sopir di Bandara Soekarno-Hatta (CGK). Jika harga jual sopir naik pada Desember 2024, tidak mempengaruhi maskapai penerbangan untuk melayani. masyarakat,” kata Elba melalui keterangan tertulis, Rabu (27 November).
Berdasarkan laman resmi Pertamina, mulai 30-1-11-2024, harga avtur di Bandara Soekarno Hatta adalah Rp 12.265/liter.
19 bandara yang akan diturunkan harga avtur Pertamina adalah Denpasar, Surabaya, Medan, Silangit, Lombok, Labuan Bajo, Manado, Yogyakarta Kulon Progo, dan Pontianak.
Lalu Ambon, Makassar, Balikpapan, Kupang, Sorong, Timika, Jayapura, Maumere, Nabire, Biak.
Pemerintah telah menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar 10 persen selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025. Kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk membantu masyarakat mengurangi beban harga tiket di seluruh bandara di Indonesia.
Elba mengungkapkan, keputusan penurunan harga tiket tersebut diambil dalam rapat terbatas antara Prabowo dengan beberapa menteri terkait, termasuk Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Selasa lalu.
Hasilnya, pemerintah sepakat untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik sebesar 10 persen selama Natal di seluruh bandara di Indonesia.
Untuk mengurangi biaya penerbangan (tidak termasuk PPN) minimal 10%, diperlukan upaya maskapai, PT Angkasa Pura Indonesia, PT Pertamina, dan Airnavi untuk menekan biaya bahan bakar, PJP2U, dan bahan bakar di banyak bandara.
Perubahan tarif tersebut berlaku selama 16 hari selama Natal 2024/2025, yakni 19 Desember 2024-03 Januari 2025, bagi tiket yang belum terjual.
Dijelaskannya, “Penumpang yang membeli tiket penerbangan saat ini dapat diberikan insentif sesuai kebijakan masing-masing maskapai, jika masih memungkinkan,” jelasnya.
Pemerintah berharap kebijakan ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Indonesia yang melakukan perjalanan udara saat Natal. Ia meyakini keputusan tersebut dapat mendongkrak perekonomian dalam negeri dan pariwisata pada kuartal terakhir tahun 2024.
Selain Pertamina menurunkan harga avtur, pajak bandara juga diturunkan. Terkait penurunan biaya pelayanan bandara, PT Angkasa Pura Indonesia dan seluruh UPBU (Badan Pelayanan Bandar Udara) di bawah Kementerian Perhubungan mendukung penurunan biaya PJP2U sebesar 50% dan penurunan biaya PJP4U sebesar 50%.
Namun PT Angkasa Pura Indonesia masih membutuhkan persetujuan Kementerian BUMN untuk memasukkan CGK ke dalam DPS.
Selain itu, pihak maskapai juga menyetujui penambahan bahan bakar sebesar 8 persen (hingga 2 persen) dan diskon sebesar 5 persen (hingga 20 persen).
Pada saat yang sama, AirNav melakukan pemesanan di muka selain musim Natal untuk mendukung operasi jangka panjang berdasarkan kebutuhan maskapai.
Bergantung pada rute dan jumlah penerbangan, rata-rata tertimbang mengurangi biaya tiket pesawat sekitar 10 persen.
Perlu diketahui, analisis dan perhitungan penurunan harga tiket tersebut belum termasuk insentif PPN, karena ini merupakan tanggung jawab Kementerian Keuangan, tutupnya.
(hal.)