Jakarta, CNN Indonesia –
Pakar perjalanan memperkirakan dalam 30 tahun ke depan, wisatawan global akan lebih menyukai wisata luar angkasa dibandingkan liburan pantai atau gunung.
Perusahaan perjalanan yang berbasis di Manchester, Travel Counselors, telah bekerja sama dengan futuris terapan Tom Cheesewright – seorang konsultan yang membantu bisnis merencanakan masa depan dengan pertimbangan teknologi, sosial, dan iklim.
Keduanya memprediksi seperti apa tren liburan dalam 30 tahun ke depan, khususnya pada tahun 2054.
Para ahli memperkirakan bahwa masyarakat akan memiliki prioritas berbeda di masa depan, dan pilihan pelarian yang mereka pilih akan mencerminkan hal tersebut.
Misalnya, dengan terintegrasinya teknologi ke dalam setiap aspek kehidupan, liburan di tahun 2050-an dapat digunakan untuk melepaskan diri dari keterikatan terus-menerus pada layar, dan manusia pada akhirnya cenderung menghabiskan waktu bersama orang lain.
Mereka mengharapkan hotel untuk kembali menggunakan teknologi lama, membawa tamu kembali ke masa lalu, seperti menggunakan tanda tangan saat check-in dibandingkan layar sentuh, dan menggunakan kunci logam asli sebagai ganti kunci elektronik.
Meskipun sebagian orang mungkin merasa perlu untuk berhenti sejenak dari gaya hidup mereka yang didorong oleh teknologi, sebagian lainnya diperkirakan akan terhubung dengan teknologi canggih, yang telah mengubah cara kita bepergian ke seluruh dunia.
Para ahli mengatakan bahwa liburan di luar angkasa adalah tren utama perjalanan di masa depan, menurut surat kabar Independent.
Wisata luar angkasa sudah dalam tahap pengembangan, seperti yang kita lihat bagaimana miliarder seperti Jeff Bezos berhasil meluncurkan enam wisatawan dalam gravitasi nol di tepi luar angkasa pada Mei lalu.
Dan juga pengusaha Jared Isaacman yang menyelesaikan perjalanan luar angkasa pertamanya pada September lalu.
Namun perjalanan luar angkasa masih tidak murah. Cheesright memperkirakan bahwa perusahaan tersebut dapat menghabiskan setidaknya £10 juta untuk mengirim manusia ke orbit di masa depan, dan melakukan penerbangan luar angkasa untuk melihat kelengkungan Bumi di tahun-tahun mendatang.
Pada tahun 2054, para ahli percaya bahwa pesawat supersonik akan terbang ke angkasa, menawarkan kesempatan kepada para pelancong untuk mencapai tujuan mereka dalam waktu yang tidak terbayangkan.
Perusahaan seperti Venus Aerospace sudah mencoba mengembangkan perjalanan berkecepatan tinggi dalam bentuk teknologi hipersonik.