Jakarta, CNN Indonesia —
Hajar Aswad adalah batu hitam yang diletakkan di sudut Ka’bah. Dulunya berwarna hitam seperti sekarang, batu yang biasa dimuliakan oleh kaum muslimin disebut dengan warna putih.
Dalam Islam, mencium atau menyentuh batu hitam merupakan sebuah keistimewaan. Diriwayatkan dari Abu Ubayd bahwa Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) mengibaratkan batu hitam dengan tangan Allah di bumi. Hal ini sesuai dengan sabda nabi.
Terjemahannya: “Barangsiapa berjabat tangan dengannya (batu hitam), maka seolah-olah dia berjabat tangan dengan Allah.” (Ibnu Majah : 2957).
Keberuntungan mencium Hajar Aswad
Dikutip dari situs online NU, keutamaan mencium Hajar Aswad 1 adalah sebagai berikut. Memberi hadiah.
Syed Muhammad bin Alwi al-Maliki mengatakan dalam bukunya Al-Hajj Fazlal Wahkam bahwa Islam memerintahkan untuk mencium dan menggosok tangan pada batu hitam.
Hal ini sesuai dengan kisah Sayyiduna Umar yang suatu ketika mendatangi batu hitam itu dan menciumnya. Umar berkata:
Artinya : Sungguh, aku tahu kamu hanyalah sebuah batu. Tidak ada manfaat atau kerugiannya. Kalau saja aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menciummu, niscaya aku menolak menciummu. (HR Bukhari)
Jelas dalam hadits bahwa Umar melihat Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) mencium Hajar Aswad dengan matanya, sehingga ia ingin meniru perilaku Nabi (saw).
Meski secara kasat mata batu tersebut mungkin tidak bermanfaat atau merugikan sama sekali, namun menurut Mustafa Deb al-Baghha, tetap bisa bermanfaat dengan memetik pahala dari mencium batu hitam tersebut.
Karena Sunnah Nabi membuahkan pahala. Oleh karena itu, bukan hanya karena batu tersebut membawa keberuntungan.
2. Kesaksian di Hari Kiamat
Selain itu ada juga hadits Rasulullah SAW, yang meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu tentang keutamaan mencium batu hitam ini.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut, yang mana dengan kata lain disebutkan bahwa Hajar Aswad merupakan saksi keimanan manusia.
“Hajar Aswad itu sebenarnya mempunyai lidah dan bibir yang dapat menjadi saksi di hari kiamat terhadap orang yang mencium atau menyentuhnya dengan jujur.”
Sifat-sifat batu hitam
Keistimewaan Hajar Aswad diambil dari buku Makkah Mukarmah: Kota Suci yang Diingat Umat Manusia. Disunnahkan mencium batu hitam atau mengangkat tangan ke arahnya saat memulai Tawaf. Diibaratkan berjabat tangan dengan Tuhan, Hajar Aswad akan menjadi saksi di hari kiamat terhadap orang yang mengangkat tangan. Baginya, Hajar Aswad ibarat tangan kanan Tuhan, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Hajar Aswad adalah tangan Tuhan di muka bumi.”
Doa sambil mencium batu hitam
Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) menasihati umat Islam untuk berdoa ketika melihat, menyentuh atau mencium batu hitam. Ini untuk berdoa.
Arab-Latin: Bismillah Wa Allah Akbar Allahumma Imanan Baka Wa Tashidiqan Bukitabika Wa Faaan Bi Ahadiq Watibaan Li Sunnah Nabiik Muhammadi Sallallahu Alaihi Wasallam.
Terjemahan: Allah lebih besar dari menyebut nama Allah. Ya Allah, dengan beriman kepada-Mu, membenarkan Kitab-Mu, menepati janji-Mu dan mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian. (Sheik Abu Bakar bin Muhammad Saito al-Dimithi, Hasiya Aanth al-Thalbin al-Hali al-Fadzi Fathi al-Mu’nain, Le Seer Qarat al-Ain, Dar al-Fikr, Beirut, volume 2, halaman 337).
Demikianlah keberkahan mencium hajar aswad dan semacam doa yang bisa dibaca. Dengan keistimewaan tersebut, tak heran jika batu hitam membuat umat Islam ingin menyentuh dan menciumnya saat menunaikan Tawaf. (joh/joh)