Jakarta, CNN Indonesia —
Bendungan Magat di utara Filipina meluap pada Senin (18/11) setelah topan kuat Man-Yi. Hal ini juga menyebabkan Sungai Cagayan dan beberapa anak sungai lainnya meluap.
Setidaknya 500 rumah terendam banjir di kota Elgin, provinsi Isabela, AFP melaporkan. Air berwarna merah terlihat menggantung di atap rumah. Selain itu, bangunan dan jalan di dekat kota Tuguegarao di provinsi Cagayan juga terendam banjir.
John Montreal, ketua Komite Kesiapsiagaan Bencana Kota Elgin, mengatakan jika Bendungan Maggot tidak dihentikan, kota tersebut bisa hilang dari peta.
Menurutnya, banjir ini merupakan kejadian paling parah akibat Topan Man-Yi di Elgin.
“Jika Bendungan Maggot terus mengalir melalui ketujuh gerbangnya, kota Elgin kemungkinan besar akan terhapus dari peta karena banjir,” kata Montreal.
Carlo Ablan, yang mengawasi operasi di sekitar bendungan, mengatakan air dari Bendungan Magut tersapu oleh hujan lebat. Ia mengatakan, jika air tidak dialirkan ke bendungan, maka dinding bendungan bisa jebol.
“Skenario terburuk yang mungkin terjadi adalah bendungan kita runtuh. Dan itu akan menjadi masalah besar,” kata Ablan.
Berdasarkan data, sedikitnya 8 orang tewas akibat Topan Yee yang melanda Filipina pada akhir pekan lalu. Salah satunya, pria berusia 79 tahun, meninggal di Camarines Norte setelah sepeda motornya tersangkut kabel listrik.
Tujuh orang tewas dan tiga lainnya luka-luka ketika tanah longsor mengubur rumah mereka di Nueva Vizcaya, provinsi Luzon.
Dalam konteks ini, Topan Man-Y dilaporkan bergerak menuju Luzon, pulau utama Filipina, karena melemah. Reuters melaporkan, kecepatan angin mencapai 185 kilometer per jam, topan tersebut sedikit melemah setelah menghantam wilayah tersebut, khususnya di kota Panganiban, provinsi Catanduanes, pada Sabtu malam (16/11). (tsa/tsa)