Jakarta, CNN Indonesia —
Dua lembaga survei, Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) dan Indonesia Political Indicators, mengungkapkan hasil berbeda mengenai boleh tidaknya dua pasangan calon (paslon) terpilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024.
Dalam keterangan pemungutan suara terakhir hari ini, Minggu (17/11), Gosterici mencatat paslon nomor urut 2 Ahmed Luthfi-Taj Yasin Andika Perkasa-Hendrar Prihadi unggul dengan elektabilitas 47,19 persen berbanding 43,46 persen. Lutfi memimpin dengan margin 3,7 persen.
Jajak pendapat ini dilakukan pada 7-13 November 2024. Jumlah undecided vote atau responden yang tidak menjawab atau tidak menentukan pilihan sebanyak 9,35 persen.
Hasil survei benchmark ini berbeda dengan hasil survei SMRC yang dipublikasikan sebelumnya. Dalam survei tersebut, SMRC menunjukkan keunggulan pasangan Andika-Hendrar sebesar 50,4 persen, dan Lutfi-Yasin sebesar 47 persen.
Survei SMRC dilakukan pada tanggal 7 hingga 12 November 2024 dengan melibatkan sampel sebanyak 1.210 orang dengan menggunakan metode multi stage random sampling dengan jumlah proporsional.
Margin of error jajak pendapat ini plus minus 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Andika-Hendi mengalami kenaikan tipis sebesar 3,4 persen, serupa dengan rilis survei indikator. Sementara jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan pada survei tersebut sebanyak 2,6 persen.
Saat ini pemilihan gubernur di Jawa Tengah masih relatif seimbang, dengan selisih tipis antara keduanya di semua jajak pendapat.
Ketua Harian SMRC Danny Irvani mengaku belum bisa memastikan siapa yang unggul karena selisih dukungan terhadap kedua pasangan begitu tipis dan di bawah margin of error jajak pendapat.
Menurutnya, selisih selektivitas kedua pasangan sebesar 3,4 persen tidak signifikan secara statistik karena margin of errornya kurang dari 2 kali lipat. Tingkat kesalahan survei ini adalah 2,9 persen.
Selisih lebih dari 5,8 persen diperlukan untuk menyatakan perbedaan dukungan kedua pasangan signifikan. Oleh karena itu, dukungan terhadap kedua pasangan dapat dikatakan seimbang untuk saat ini, kata Deni dalam keterangan tertulisnya, Sabtu. (16/11).
Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan partainya belum bisa memutuskan siapa yang unggul secara statistik karena perbedaan dukungan terhadap kedua pasangan begitu ketat dan di bawah margin of error jajak pendapat.
“Karena selisih keduanya masih dalam margin of error, maka kita belum bisa mengambil kesimpulan pasti kalau Pak Luthfi lebih baik. Secara statistik keduanya setara. Karena selisihnya 3 persen. Lalu ada juga yang tidak tahu. .9 persen berarti apa pun bisa terjadi pada tanggal 27 setiap bulannya.” – kata Burhaneddin.
Selain keduanya, hasil serupa juga dicatat dalam survei yang dilakukan perusahaan Litbang Kompas pada 15-20 Oktober. Kompas mencatat keunggulan pasangan Andika-Hendi atas Ahmet Lutfi-Taj Yasin. Jarak elektabilitas dua paslon hanya 0,7 persen.
Dalam survei tersebut, elektabilitas Andika-Hendy sebesar 28,8 persen, dan elektabilitas Lutfi-Taj Yasin sebesar 28,1 persen. Sedangkan 43,1 persen responden belum menentukan pilihan. 1000 responden mengikuti survei ini.
Berikut elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmed Luthfi-Taj Yasin berdasarkan tiga survei terakhir: Indikator Politik (7-13 November 2024)
Andika-Hendi: 43,46 persen Lutfi-Yasin: 47,19 persen Pemilih yang belum menentukan pilihan: 9,35 persen Margin of error: 2,3 persenSMRC (7-12 November 2024)
Andika-Hendi: 50,4 persen Lutfi-Yasin: Lutfi-Yasin 47 persen Undecided vote: 2,6 persen Margin of error: 2,9 persen Litbang Kompas (15-20 Oktober 2024)
Andika-Hendi: 28,8 persen Lutfi-Yasin: 28,1 persen Pemilih yang belum menentukan pilihan: 43,1 persen Tingkat kesalahan: 3,1 persen
(thr/wis)