Jakarta, CNN Indonesia —
Seiring berjalannya waktu dan tren yang terus berubah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah mengembangkan banyak strategi terkait solusi keuangan yang membantu nasabah dan membantu dalam pengelolaan keuangan.
Direktur Bisnis Konsumer BRI, Khandani mengatakan, saat ini banyak anak muda yang mengikuti tren Latti Factor.
“Istilah ini digunakan untuk menggambarkan pengeluaran yang tampaknya kecil seperti kopi, langganan streaming, atau makanan mewah. Meski tampak kecil, biayanya akan membengkak dan dapat menguras dompet Anda,” kata Khandani.
Kurangnya literasi keuangan, ditambah dengan glamornya kehidupan yang terus-menerus ditampilkan di media sosial, membuat generasi muda terjerumus ke dalam jurang pemborosan. Kemungkinan besar, gaji Anda mencukupi, tetapi Anda tidak memiliki tabungan, dana darurat, atau investasi.
Khandani menekankan pentingnya perencanaan keuangan sejak dini. Ada cara mudah untuk membedakan kebutuhan dari kebutuhan.
Kebutuhan merupakan hal yang sangat mendasar untuk kelangsungan hidup. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka kehidupan sehari-hari akan terganggu. Kebutuhan tersebut meliputi tempat tinggal, sandang, pangan, dan biaya pengobatan.
Pada saat yang sama, keinginan adalah sesuatu yang dapat ditukar dengan hal lain. Jika tidak, maka tidak akan berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Misalnya beberapa barang branded atau gadget terbaru.
Persoalannya, pinjaman online atau penipuan sudah menjadi hal yang lumrah karena sebagian anak muda sangat rakus.
“Saat ini banyak anak muda yang terlilit utang. Berdasarkan data OJK, pekerja dan pelajar paling banyak terlilit utang (12%), didominasi oleh generasi muda,” kata keluarga.
Menurut keluarga tersebut, kemudahan akses terhadap teknologi dan internet menjadi alasan utama terjadinya tren ini. Selain itu, Pinjol menawarkan skema pengajuan yang mudah dengan persetujuan instan.
Ditambah lagi, situasi keuangan yang tidak stabil tidak mempersiapkan mereka untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Belum lagi gaya hidup konsumen, peraturan keuangan tidak ditegakkan dengan baik. Akses terhadap informasi terkait pinjaman formal dan pendidikan keuangan Kelangkaan dengan mudah membujuk mereka untuk mengajukan pinjaman,” jelas Khandani .
Panjul, Peluang dan Tantangan Industri Perbankan
Pada akhirnya, keterlibatan Pinjol mengubah wajah industri perbankan Indonesia. Di sisi lain, Pinjol merupakan peluang untuk mempercepat transformasi digital.
“Bank harus lebih fleksibel dalam mengembangkan produk digital agar dapat bersaing dengan platform pinjaman online yang menawarkan kemudahan akses dan kecepatan layanan. Hal ini mendorong bank untuk terus berinovasi dalam layanan fintech, seperti mobile banking atau pinjaman digital berbasis aplikasi. , “katanya. tertawa
BRI sendiri telah mengambil langkah meluncurkan BRIGuna Digital melalui platform BRImo yang bertujuan antara lain untuk menarik nasabah yang sebelumnya tidak bisa meminjam.
Sebagai BRI Super App, BRImo memiliki lebih dari 100 fitur yang memudahkan nasabah dalam memenuhi kebutuhan perbankannya. Selain berhemat, pengguna juga bisa berbelanja online, membayar transportasi, dan hiburan melalui aplikasi. BRI adalah gaya hidup sekaligus solusi perbankan.
BRImo memberikan fasilitas kredit konsumer dan produktif dengan sumber pembayaran pendapatan tetap. Melalui fitur ini, pengguna dapat mengelola keuangannya dengan cerdas sambil memanfaatkan pinjaman tanpa rasa khawatir.
Anda bisa mengajukan pinjaman di BRImo dimana saja, kapan saja, 7 hari dalam seminggu. Aplikasi akan diproses secara digital dalam waktu 15 menit dengan harga bersaing.
Pada saat yang sama, Khandayani menekankan agar BRI terus memberikan program edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan keuangan yang baik.
“Tentunya BRI selalu memberikan edukasi keuangan kepada berbagai segmen khususnya nasabah BRI, mulai dari nasabah usia sekolah hingga pensiunan. BRI rutin melakukan kunjungan ke perguruan tinggi dan perguruan tinggi untuk menyadarkan generasi muda mengenai cara mengelola keuangan. Sarananya, hindari pinjaman online,” pungkas Khandani.
(belakang/belakang)