Jakarta, CNN Indonesia –
Seorang agen Brilink menggagalkan upaya penipuan pembagian uang tunai Rp 3 juta di salah satu gerai Brilink. Sebuah video yang viral di media sosial dengan jelas menunjukkan bahwa agen BRILink harus hati-hati mengikuti SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk menjamin keamanan transaksi keuangan.
Rekaman CCTV menunjukkan seorang pria mencoba menarik uang menggunakan dokumen palsu. Pria itu membawa bukti transfer yang sekilas terlihat asli.
Namun agen BRILink telah memeriksa dokumen tersebut dan mencurigai adanya ketidaksesuaian antara data yang tercantum dengan transaksi sebenarnya.
Dalam pemeriksaan tersebut, agen BRILink mengaku berpedoman pada SOP yang telah ditetapkan BRI. Salah satunya adalah mewajibkan setiap agen untuk melakukan uji tuntas (due diligence) pada setiap transaksi, termasuk memastikan keakuratan dokumen yang diberikan klien.
Salah satu poin penting dalam SOP adalah memeriksa bukti detail agar sesuai dengan data sistem. Saat agen BRILink memeriksa dokumen transfer yang diberikan nasabah, ditemukan beberapa kejanggalan yang tidak sesuai dengan catatan transaksi di sistem BRILink.
Dalam video tersebut, agen BRILink bersikap tenang dan mencoba menjelaskan sosok yang mengaku sebagai nasabah BRI tersebut. Namun, pria tersebut gugup karena curiga dokumen tersebut palsu.
Agen BRILink menyadari bahwa mereka menghadapi upaya penipuan, dan segera bertindak untuk menghentikan proses pembayaran. Dia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke bank untuk penyelidikan lebih lanjut.
Upaya mendapatkan Rp 3 juta gagal karena kewaspadaan agen BRILink.
Secara keseluruhan, hal ini menekankan pentingnya tanggung jawab Agen BRILink dalam mengikuti prosedur keamanan setiap transaksi keuangan.
BRILink memberikan keamanan transaksi
Sebagai kepanjangan tangan BRI, BRILink menekankan keamanan dan kenyamanan nasabah selalu menjadi prioritas. BRILink meyakini kasus penipuan yang dipalsukan ini merupakan bukti penting penerapan SOP BRILink untuk menjaga integritas sistem keuangan.
Peristiwa tersebut sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya nasabah Bri, untuk mewaspadai berbagai metode penipuan, termasuk manipulasi transaksi keuangan. (rea/sentuh)