Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (Apdesi) Surta Wijaya mengatakan, pihaknya siap berdamai dengan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu atas pemberitaan tersebarnya berita bohong mengenai Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2.
“Jika setelah laporan dan pemeriksaan ini ada rekonsiliasi dengan Pak Said Didu, maka saya akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Saya tidak akan menutup komunikasi,” kata Presiden Apdesi Surta Wijaya dikutip Antara, di Tangerang, Selasa (19/11).
Surta berharap kerusuhan di kawasan Pantai Utara Kabupaten Tangerang bisa diselesaikan melalui musyawarah. Bahkan, pihaknya berjanji akan mencabut laporan polisi terhadap Said Didu jika bisa terjalin kontak atau rekonsiliasi.
“Iya laporannya akan saya catat, sudah ada komunikasi dan tentunya saya berharap kalau ada masalah kita bisa berdiskusi, jangan membuat konten melalui media sosial,” ujarnya.
Surta yang juga warga Teluknaga, Kabupaten Tangerang, membenarkan klaim Said Dida soal keterlibatan Apdesi dalam pembangunan PIK 2 tidak benar.
“Kami memilih untuk tidak menerima kritik, tapi sorotan dari tokoh-tokoh nasional,” ujarnya. Saya tidak ingin terpecah antara mereka yang berada di Utara dan mereka yang tidak mengetahuinya.’
Sementara itu, Ketua Apdesi Kabupaten Tangerang, Mascota, juga mengungkapkan hal serupa. Diakuinya, jika sudah melalui proses mediasi, maka laporan tersebut akan dicabut.
Saidu melapor ke Apdesi Polres Tangerang usai mendapat kritikan terhadap PSN PIK 2. Didu mengatakan, dirinya juga lolos pemeriksaan di Polres Tangerang kemarin.
Ia mengaku mendapat 29 pertanyaan dalam waktu sekitar 6 jam saat ditanya tim penyidik soal dugaan penyebaran berita hoaks PSN PIK 2.
“Sebelumnya saya melalui tahap Pelaporan Investigasi (BAP). Penyidik mendapat 29 pertanyaan,” kata Didu usai menjalani pemeriksaan di Mapolres Tangerang, Selasa (19 November).
(Antara/fra)