Jakarta, CNN Indonesia —
Cho Byeong-guk, salah satu asisten pelatih timnas Indonesia, mengungkap kendala bahasa saat melatih skuad Guarda.
Shin Tae-yong dibantu oleh pelatih asal Korea Selatan untuk bersinar di timnas Indonesia, namun tidak semua orang di tim pelatih bisa berbahasa Inggris. Shen Sangyu adalah jembatan antara bahasa Hong Sang Yue. Selain itu, ada Jeong Seok Seo yang ditugaskan khusus sebagai penerjemah.
Cho Byeong-guk juga sempat terkendala bahasa, namun pelatih yang khusus menangani lini pertahanan itu menjelaskan cara berkomunikasi dengan para pemain timnas Indonesia.
“Pelatih Kim Jong-jin benar-benar berusaha keras dalam hal itu [kemampuan berbahasa]. Jika itu pemain Korea Selatan, saya bisa langsung berbicara dengannya, tapi saya berhati-hati. Pertama saya bertanya apakah saya harus berbicara. Bayangkan dia mencoba berbicara berkali-kali, tapi bahasanya tidak 100 persen lancar,” kata Byung Gok.
“Bukan pemainnya yang aneh-aneh, tapi saya memaknainya berbeda-beda, jadi kadang kita salah paham, jadi sulit dan saya hati-hati, tapi karena semua pemain bagus, jadi sejauh ini tidak ada masalah besar. Hal itu ia ungkapkan saat memberikan wawancara kepada Best Eleven.
Kendala bahasa bukan berarti Byung Gok tidak bisa berkomunikasi dengan para pemain. Mantan bek timnas Korea Selatan itu menggunakan cara untuk mencairkan suasana.
“Saya selalu berusaha bercanda dan mendekati mereka terlebih dahulu. Tapi ada yang bilang saya menakutkan,” ujarnya sambil tertawa.
Byeongguk menjelaskan bahwa dirinya hanya bisa berkomunikasi dengan para pemain, namun ia membutuhkan bantuan orang lain untuk berbicara lebih dalam, termasuk saat membahas strategi.
“Beberapa orang takut karena aku mulai lelah sekarang. Tapi aku mencoba tersenyum dan berbicara dengan mereka terlebih dahulu. Aku bisa membicarakan hal-hal ringan, tapi ketika aku ingin membicarakan hal-hal yang lebih serius, aku memerlukan bantuan penerjemah.” kata Byeong Guk.
Itu sebabnya saya terkadang merasa frustrasi, tambahnya. Kalau saya mau bicara strategi, saya harus menunggu.
Masalah kendala bahasa memaksanya untuk mengagumi Shin Taiyong yang bertemu lebih banyak orang daripada dirinya.
Byeongguk berkata, “Jika aku seperti itu, pikirkan apa yang akan terjadi pada Pelatih Shin?” Mereka harus menjawab banyak hal, bukan hanya pemainnya saja. Itu sebabnya menurut saya mereka sangat tidak biasa.
(nv/jun)