Jakarta, CNN Indonesia —
Cara menegosiasikan gaji dalam wawancara kerja tidak bisa dilakukan secara kebetulan. Berikut beberapa hal yang harus diingat oleh para kandidat ketika membahas besaran gaji yang mereka terima.
Negosiasi gaji merupakan tahapan penting dalam wawancara kerja karena akan menentukan besaran gaji yang akan diperoleh kandidat setelah resmi bekerja di perusahaan yang dilamar.
Kandidat seringkali merasa kebingungan saat menghadapi tahap negosiasi gaji. Namun, dengan persiapan yang matang dan strategi yang baik, kandidat dapat menegosiasikan gaji secara profesional dan efektif.
Untuk membantu Anda percaya diri menegosiasikan gaji saat wawancara kerja, simak cara negosiasi gaji berikut ini yang dirangkum dari berbagai sumber.1. Survei gaji
Sebelum wawancara, penting bagi setiap kandidat untuk melakukan riset menyeluruh mengenai standar gaji untuk posisi yang Anda lamar. Anda bisa mencari informasinya terlebih dahulu dari berbagai situs seperti Glassdoor, Payscale atau LinkedIn Salary.
Dengan informasi ini, Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kisaran gaji yang wajar untuk industri dan lokasi di mana perusahaan beroperasi.2. Negosiasi upah pada waktu yang tepat
Kebanyakan perusahaan umumnya tidak membicarakan gaji secara langsung di awal wawancara kerja. Biasanya pertanyaan seputar gaji dibahas setelah tahap wawancara atau di akhir proses rekrutmen.
Namun, jika sebuah perusahaan membahas gaji terlebih dahulu, hindari menyebutkan angka spesifik secara langsung, karena ini mungkin hanya pertanyaan gaji terselubung.
Cara Bernegosiasi Gaji Pada tahap ini, sebaiknya Anda merespons dengan, “Saya tertarik untuk mendengar lebih banyak tentang peluang ini terlebih dahulu, sebelum kita membahas gaji lebih jauh.”
Jawaban ini menunjukkan sikap profesional dan mencerminkan bahwa Anda tidak hanya mengincar gaji saja.
3. Sebutkan kisaran nominal gaji
Jika HR menanyakan ekspektasi gaji, pastikan Anda memiliki kisaran gaji yang jelas dan realistis berdasarkan riset yang dilakukan.
Namun, hindari memberikan jumlah pasti atau angka bulat kepada pembela HAM, karena hal ini dapat mengurangi daya tawar.
Misalnya, Anda mungkin berkata, “Berdasarkan pengalaman dan penelitian saya, saya mengharapkan kisaran gaji antara X dan Y, bergantung pada tunjangan lain yang ditawarkan perusahaan.”
4. Pertimbangkan manfaat perusahaan lainnya
Gaji yang ditawarkan perusahaan mungkin tidak terlalu tinggi atau belum berada di rata-rata umum. Namun, perusahaan dapat memberikan banyak manfaat lain yang menguntungkan bagi karyawan.
Misalnya bonus tahunan, tunjangan perjalanan bisnis, asuransi kesehatan, asuransi ketenagakerjaan, liburan, tunjangan pasangan dan anak, fleksibilitas kerja, dan perjalanan gratis setiap tahunnya.
Oleh karena itu, tingkat gaji tidak selalu menjadi faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Tidak ada salahnya setiap kandidat melihat lebih jauh manfaat atau fasilitas yang ditawarkan oleh perusahaan.
5. Mempertahankan sikap profesional dan fleksibel
Dalam negosiasi gaji, penting untuk bersikap profesional dan fleksibel. Hindari menunjukkan tekanan atau terlalu kaku dengan angka yang Anda inginkan.
Ingatlah bahwa negosiasi adalah proses dua arah, baik Anda maupun perusahaan harus merasa nyaman dengan kesepakatan yang dicapai.
Bersikap terbuka dan mendengarkan dengan baik akan menunjukkan bahwa Anda adalah kandidat yang dapat diandalkan dan mampu bekerja sama dengan tim.
Menegosiasikan gaji dalam wawancara kerja bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, namun ini adalah kesempatan untuk memastikan Anda mendapat kompensasi yang adil atas keterampilan dan pengalaman yang Anda bawa ke perusahaan.
Dengan melakukan penelitian yang baik dan menjaga komunikasi profesional, Anda dapat menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan. Saya harap ini bermanfaat! (avd/juh)