Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Imigrasi dan Reformasi Agus Andrianto mengaku belum mengetahui jadwal 100 hari kerja pertama setelah dilantik menjadi anggota Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subiano.
Hal itu disampaikannya usai rapat pimpinan dengan Komite XIII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/11).
“Kami belum punya (jadwal kerja terfokus) dalam 100 hari,” kata Augus.
Angus mengatakan, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan akan segera mempercepat hanya 13 program prioritas yang dicanangkan.
Agnes kemudian membeberkan strategi yang akan diterapkan untuk menertibkan tindak pidana Perdagangan Orang (TPPO) di beberapa daerah rawan. Eggs mengaku ingin memperketat persyaratan imigrasi di daerah rawan TIP dengan mewajibkan calon imigran mengirimkan tagihan dalam waktu satu tahun.
“Kami menambah syarat penyerahan dokumen keimigrasian, kalau bisa dengan melampirkan tagihan satu tahun saja,” kata Agus.
Ags berpendapat bahwa penambahan transisi akun dapat menyaring calon imigran yang ingin melakukan perjalanan dan mereka yang ingin menjadi calon imigran ilegal. Dia mengatakan petugas imigrasi akan memeriksa jumlah dana yang dimiliki calon migran sebelum diizinkan berangkat.
“Kalau rekeningnya cuma 100-500k, nggak mungkin dia pergi liburan kan,” ucapnya.
Di sisi lain, Eggs mengaku telah mempersenjatai banyak petugas imigrasi di wilayah terdampak TPPO dalam upaya pemblokiran TPPO. Ia pun mengaku akan bekerja sama dengan seluruh aparat penegak hukum untuk menurunkan TPPO di seluruh Indonesia.
“Kami akan informasikan kepada masyarakat bagaimana cara pelaku menipu korbannya,” ujarnya.
(mab/DAL)