Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Prabowo Subianto menunjuk Wakil Presiden Partai Gelora Fahri Hamzah sebagai Wakil Menteri Perumahan Rakyat.
Pertemuan itu diumumkan Prabowo pada Minggu malam (20 Oktober).
Lantas siapa sebenarnya Fahri Hamzah, kenapa Prabowo mempercayainya sebagai Wakil Menteri Perumahan Rakyat?
Fahri Hamzah merupakan salah satu aktivis gerakan pada masa Orde Baru. Ia dikenal masyarakat umum sejak reformasi dimulai pada awal tahun 1998.
Beliau adalah seorang jurnalis dan ketua umum pertama Persatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Ia kerap terlibat dalam kegiatan penggulingan rezim Soeharto.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) ini juga aktif sebagai Ketua Departemen Pembinaan Cendekiawan Muda Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Tengah (ICMI).
Ia terpilih menjadi anggota ahli MPR periode 1999-2002 dan ikut serta dalam pembahasan amandemen UUD 1945.
Ia kemudian terpilih menjadi anggota DPR pada Pemilu DPR RI tahun 2004 di Daerah Pemilihan NTB melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia terpilih menjadi wakil ketua Komisi III yang membidangi hukum. Pada 15 November 2011, ia dimutasi dari BUMN dan komisi yang membidangi perdagangan IV, serta menggantikan Ansory Siregar menjadi dewan kehormatan DPR. Pada Mei 2013, Fahri dikembalikan ke Komisi III.
Pada tahun 2011, Fahri mengusulkan pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mengatakan, KPK tidak membutuhkan waktu delapan tahun untuk memberantas korupsi yang bersifat sistemik dan mengatakan DPR telah memberikan dukungan yang luar biasa untuk memberantas korupsi.
Fahri terpilih kembali menjadi anggota DPR dan wakil ketua DPR RI periode 2014-2019. Namun pada tahun 2016, PKS memecat Fahr yang saat itu menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI. karena dianggap tidak ada kaitannya dan tidak mengikuti aturan partai.
Beberapa persoalan yang disoroti antara lain pembelaan Setya Novanto dengan “Papa minta bagian” dan dukungannya terhadap pembubaran KPK. Sikap Fahr dinilai sejalan dengan pendapat pimpinan PKS lainnya.
Fahri kemudian mendirikan Partai Gelora pada 2019. Ia mengatakan, pendirian Partai Gelora merupakan permintaan anggota Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), sebuah ormas yang didirikan oleh mantan Presiden PKS Anis Matta.
Pada Pilpres 2024, Partai Gelora mengusung Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
(pada awal Agustus/Agustus)